
MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen mengembalikan identitas kota sebagai Kota Bunga. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mempercantik pulau-pulau jalan dengan perawatan taman dan penanaman bunga di berbagai ruang terbuka.
"Pulau-pulau jalan akan kami rawat, termasuk tamannya juga. Ruang terbukanya bisa dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau (RTH) saja tetapi juga sebagai ruang bermain," ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Senin (15/9/2025).
Komitmen ini disampaikan Wahyu usai menghadiri kegiatan penanaman bunga anggrek yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara. Menurutnya, kegiatan itu menjadi bentuk dukungan kampus terhadap upaya mengembalikan identitas Kota Malang sebagai Kota Bunga.
Selain itu, Wahyu berencana menghidupkan kembali tradisi lama berupa ajakan kepada mahasiswa di Kota Malang untuk menanam pohon dan bunga. Upaya ini akan dilakukan dengan menggandeng forum rektor dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang.
"Kami akan kerja sama dengan forum rektor, kami ingin mencoba mengembalikan Kota Malang menjadi kota yang nyaman," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyebut Kota Malang telah memiliki potensi besar lewat keberadaan Pasar Bunga Splindid. Menurutnya, potensi itu akan dimaksimalkan agar dapat menjadi salah satu ikon kota.
Wahyu menilai, keberagaman bunga yang diperdagangkan di sana mampu mempertegas citra Malang sebagai Kota Bunga. "Kami kan sudah ada pasar bunga di Splindid itu. Kami akan maksimalkan potensi dari situ. Jadi menjadikan salah satu ikon dengan berbagai macam bunga yang ada di Kota Malang," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur III STIE Malangkucecwara, Kadarusman, menyampaikan program penanaman anggrek telah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, hal ini menjadi bentuk partisipasi kampus dalam menjaga kualitas lingkungan Kota Malang.
Rusman menambahkan, lahan seluas enam hektar yang dimiliki STIE Malangkucecwara terbagi seimbang antara gedung dan taman terbuka hijau. Hal ini menjadikan kampus tersebut turut berfungsi sebagai paru-paru Kota Malang.
Ia juga menjelaskan, pemilihan anggrek dalam program penanaman mahasiswa baru dilatarbelakangi oleh makna yang terkandung pada bunga tersebut.
"Anggrek itu mempunyai satu harapan besar buat teman-teman, sehingga itu bisa menjadi simbol teman-teman mahasiswa baru, itu punya harapan besar untuk tumbuh indah menjadi lebih baik," terangnya.
Pada tahun ini, menurutnya sebanyak 400 mahasiswa baru STIE Malangkucecwara diwajibkan menanam anggrek. Dari jumlah itu, setiap tiga mahasiswa membawa satu tanaman anggrek. Termasuk dosen, karyawan, dan sivitas akademika lainnya, total sebanyak 150 anggrek ditanam dalam kegiatan tersebut.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH