04 October 2025

Get In Touch

Modifikasi Cuaca, BPBD Sebar Garam ke Udara Wilayah Jatim

ILUSTRASI: Operasi modifikasi cuaca hujan pada bulan Juli 2025 di Jakarta (Ant)
ILUSTRASI: Operasi modifikasi cuaca hujan pada bulan Juli 2025 di Jakarta (Ant)

SURABAYA (Lentera) -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) merespons adanya cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur beberapa hari terakhir.

OMC dilakukan dengan menyemaikan bahan semai berupa garam (NaCI) ke udara dengan pesawat Cessna Grand Carava 208B PK-DPI milik TNI Angkatan Laut. Penyemaian material TMC bertujuan untuk mengalihkan potensi awan hujan.

Menurut Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, kegiatan OMC dilaksanakan dengan menggandeng BNPB, BMKG dan Puspenerbal Lanudal Juanda, sejak 12 September 2025 lalu hingga beberapa hari ke depan.

"OMC yang telah dilakukan menyasar langit sejumlah wilayah udara daerah Jatim seperti Mojokerto, Tuban, Bojonegoro, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Perairan Selatan dan Timur Banyuwangi, hingga wilayah Lamongan," katanya dikonfirmasi, Selasa (16/9/2025).

"Sampai saat ini sudah 3 kali sorti atau penyebaran. Rencananya masih ada 6 sorti lagi, menunggu informasi cuaca dari BMKG. Setiap kali penerbangan membawa 800 kilogram garam semai," terang Andhika.

Seperti diketahui, BMKG Juanda memprediksi cuaca ekstrem bakal melanda 22 wilayah di Jawa Timur pada periode 10-17 September 2025. 

Cuaca ekstrem ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, angin kencang, hingga puting beliung.

Menurut Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan, sebagaimana dikutip Kompas, fenomena ini dipicu beberapa gangguan gelombang atmosfer skala besar, yaitu Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gangguan atmosfer frekuensi rendah (Low Frequency) yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

Selain itu, kondisi suhu muka laut yang cukup hangat di sekitar Selat Madura, berkisar 26-29 derajat celsius, turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat. 

Kombinasi faktor-faktor ini membuat intensitas hujan dan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur meningkat dalam beberapa hari ke depan.

"Potensi cuaca ekstrem ini bisa berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi dalam tujuh hari ke depan," terang Taufiq dalam keterangan resminya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.