
JEMBER (Lentera) - Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyambangi almamaternya Universitas Jember (UNEJ), untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).
Kehadiran bupati muda yang juga alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini, disambut langsung oleh Rektor UNEJ, Iwan Taruna beserta jajaran pimpinan universitas di aula lantai 3 Gedung Rektorat.
Kerjasama ini menjadi tonggak baru kolaborasi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mendorong pembangunan daerah berbasis riset, serta memperluas dampak nyata pengabdian kampus bagi masyarakat Situbondo dan kawasan Tapal Kuda.
Rektor UNEJ Iwan menegaskan, kerja sama strategis ini akan memperkuat peran alumni sekaligus menjaga keberlanjutan kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan daerah.
“Secara umum, banyak hal yang bisa dikerjasamakan, mulai dari penelitian, pengabdian, peningkatan kapasitas SDM, hingga pemberdayaan masyarakat. Kerja sama ini tidak hanya akan menguatkan jaringan alumni, tetapi juga menjaga sustainability kiprah Universitas Jember dalam mendampingi pembangunan. Yang paling penting, kami ingin menghadirkan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya di wilayah Tapal Kuda,” ujar Iwan Taruna, (17/9/2025).
Lebih lanjut Ia mengatakan, penandatanganan MoU ini menjadi momen reflektif tentang peran alumni dalam membangun daerah. “Kehadiran Bupati Situbondo di kampus lamanya menjadi bukti nyata bahwa kontribusi alumni tidak berhenti pada pencapaian pribadi, tetapi juga kembali ke akar, mengabdi untuk daerah, bangsa, dan masyarakat luas.” ulasnya.
Sementara Bupati Yusuf menyampaikan, bahwa kerja sama dengan UNEJ merupakan langkah konkret untuk mengakselerasi pembangunan daerah. Menurutnya, pemanfaatan keilmuan, penelitian, dan inovasi kampus akan menjadi instrumen kunci dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Situbondo.
“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya yang ada di Situbondo. Kami bahkan membuka peluang kolaborasi lebih luas, mulai dari pengembangan pariwisata seperti memberikan diskon khusus untuk kegiatan UNEJ di Pantai Pasir Putih, hingga penyusunan kebijakan berbasis data dan bukti ilmiah. Kami menargetkan angka kemiskinan turun dari 11% menjadi 9% dengan pendekatan berbasis evidens, bukan hanya pagu anggaran,” jelas Bupati Rio yang juga alumus FISIP UNEJ antakatan tahun 2003 ini.
Lebih jauh Ia menekankan, pentingnya kebijakan berorientasi pada kewirausahaan. Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menyiapkan instrumen kebijakan berupa pembebasan bunga dan biaya administrasi bank bagi pelaku UMKM. Langkah ini diharapkan mampu memantik semangat berwirausaha, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat perekonomian lokal.
“Kami ingin UNEJ menjadi pemain utama dalam kemajuan Kabupaten Situbondo. Sinergi ini akan menjadi mesin penggerak, di mana pemerintah menyediakan ruang kebijakan dan UNEJ menyumbangkan keilmuan serta inovasinya,” imbuhnya.
Ia berharap, kerja sama ini ditindaklanjuti dengan program-program nyata seperti pendampingan UMKM, pengembangan pariwisata berbasis komunitas, riset pertanian dan kelautan, hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Situbondo. Dengan sinergi ini pemerintah kabupaten Situbondo hadir langsung menjawab tantangan pembangunan daerah.
Reproter: Moko/Editor: Ais