22 September 2025

Get In Touch

Kamboja-Thailand Memanas soal 25 Keluarga di  Perbatasan

Hun Manet, Anak PM Kamboja Hun Sen (Reuters)
Hun Manet, Anak PM Kamboja Hun Sen (Reuters)

PHNOM PENH (Lentera) - Pemimpin Kamboja Hun Manet menuduh Thailand menghalangi lebih dari 20 keluarga kembali ke rumahnya di wilayah perbatasan yang disengketakan. Hal itu diungkapkan Hun Manet dalam surat yang dikirim ke Sekjen PBB.

Namun, militer Thailand mengatakan warga Kamboja itu menduduki wilayah Thailand secara ilegal.

Dikutip dari AFP, Kamis (18/9/2025), dalam surat tertanggal 17 September yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, Hun Manet mengatakan pasukan Thailand telah memperluas zona konflik dengan memasang kawat berduri dan barikade. Hun Manet juga menyebut pasukan Thailand secara paksa mengusir warga Kamboja dari tanah yang telah lama mereka huni.

"25 keluarga ini telah dihalangi dari rumah dan ladang mereka," kata Hun Manet.

Hun Manet juga mengungkapkan, seorang juru bicara militer Thailand mengancam akan melakukan penggusuran lebih lanjut, yang akan berdampak pada ratusan rumah tangga yang terdiri dari sekitar seribu orang.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Thailand Winthai Suvaree mengatakan warga Kamboja itu terlibat dalam kekerasan yang terjadi pada Rabu (18/9/2025).

"Mereka secara sengaja dan ilegal menduduki wilayah Thailand untuk jangka waktu yang lama," katanya.

Winthai juga menuduh personel militer Kamboja gagal melakukan intervensi saat penduduk Kamboja membawa tongkat kayu panjang sebagai senjata, menunjukkan niat untuk melukai pejabat dan melanggar batas wilayah Thailand.

Video yang dirilis militer Thailand kemarin menunjukkan pasukan keamanan Thailand menembakkan gas air mata ke sejumlah warga Kamboja. Beberapa di antaranya melempar tongkat panjang ke arah otoritas Thailand dan mencoba menyingkirkan kawat berduri.

Masih dalam suratnya ke Sekjen PBB, Hun Manet mengatakan militer Thailand berniat menggunakan kekuatan untuk merebut wilayah di 17 lokasi lain di sepanjang perbatasan.

Hun Manet juga meminta Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini untuk mendesak Thailand menahan diri menggunakan kekerasan terhadap warga sipil.

"Dan menghentikan penggusuran paksa yang dipaksakan," ujarnya.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.