27 September 2025

Get In Touch

Wamendikdasmen: Progres Pengiriman Layar Pintar Baru 10%

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat. (istimewa)
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat. (istimewa)

JAKARTA (Lentera) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyebutkan progres atau kemajuan pengiriman layar pintar digital smart digital screen atau interactive flat panel telah mencapai 10 persen.

"Sampai saat ini di pengiriman perangkat interactive flat panel mungkin sudah mencapai berapa persen? 10 persen ya kurang lebih," kata Wamendiktisaintek Atip dalam kegiatan Gebyar Pendidikan Nonformal dan Informal serta Peringatan Hari Aksara Internasional 2025 di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Wamendiktisaintek Atip menyebutkan dirinya sudah mendatangi penyedia atau vendor layar tersebut secara langsung untuk memastikan perangkat tersebut betul-betul bekerja.

"Begitu juga sekolah-sekolah sudah saya datangi. Pada umumnya konten-konten khususnya itu sangat membantu dan disambut dengan baik, meskipun baru sampai di Pulau Jawa," lanjutnya.

Atip menekankan pengiriman perangkat teknologi ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas literasi anak bangsa, khususnya pada literasi digital.

Menurutnya, tantangan literasi tidak hanya berada di wilayah terpencil, tapi juga muncul di tengah masyarakat perkotaan akibat disrupsi digital, rendahnya minat baca, dan ketimpangan sumber daya pendidikan.

"Jadi, kita dengan menggunakan bantuan teknologi itu bisa mempercepat untuk penghilangan pemberantasan buta aksara, Insya Allah," ucap Wamendiktisaintek Atip Latipulhayat.

Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan pemerintah secara bertahap akan menyediakan layar digital pintar di sekolah-sekolah.

"Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, smart digital screen. Tapi berarti tahun ini, kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat," katanya.

Penyediaan sarana belajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah serta mengatasi keterbatasan tenaga pengajar di daerah.

Presiden mengatakan pemerintah juga akan menyeleksi 20 hingga 30 guru terbaik untuk setiap mata pelajaran. Mereka nantinya akan menyampaikan materi pelajaran melalui siaran langsung dari studio pusat.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.