30 September 2025

Get In Touch

Wali Kota Malang Pastikan SOP di Dapur MBG Berjalan, 13 SPPG Masih Proses Sertifikasi Higiene Sanitasi

Situasi di dapur SPPG Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin (29/9/2025). (Santi/Lentera)
Situasi di dapur SPPG Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin (29/9/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai aturan. Meski demikian, seluruh 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang masih dalam proses pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Usai mengikuti rapat virtual bersama Menteri Dalam Negeri, Menko PMK, Menteri Kesehatan, dan Badan Gizi Nasional (BGN), Wahyu menekankan pentingnya penerapan SOP di setiap tahapan penyediaan makanan. “Saya langsung ke SPPG Buring untuk mengecek SOP, mulai dari penerimaan bahan mentah, pengolahan, hingga distribusi. Semua ada tanggung jawabnya masing-masing,” ujar Wahyu, Senin (29/9/2025).

Proses pengolahan makanan di SPPG Buring dimulai sejak bahan makanan diterima pukul 18.00 WIB, kemudian disimpan di gudang basah dan kering sesuai jenisnya. Memasak dilakukan pada tengah malam, sekitar pukul 00.00 WIB. Setelah itu, makanan dikemas ke dalam food tray dengan pengawasan ketat. “Petugas menggunakan celemek dan masker sesuai standar. Sejauh ini, belum ada permasalahan,” tambah Wahyu.

Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Kota Malang, Muhammad Athoillah, menyebut dari 13 SPPG, 10 sudah mulai beroperasi. Namun, semua masih dalam proses pengajuan SLHS. “Kami harap dalam satu bulan ke depan proses sertifikasi bisa rampung,” kata Athoillah. Saat ini, sekitar 29 ribu siswa menjadi penerima program MBG di Kota Malang, dengan masing-masing SPPG menargetkan hingga 3.000 siswa. Idealnya, jumlah SPPG seharusnya menyesuaikan total siswa, yakni 85 dapur.

Kepala SPPG Buring, Dian Diestevani Apriyanta, menambahkan SPPG melayani 2.800 penerima manfaat dari 11 sekolah, mulai tingkat TK hingga SMA di Kelurahan Buring. Selama empat minggu berjalan, pihaknya terus melakukan evaluasi menu, termasuk menyesuaikan variasi agar makanan benar-benar dikonsumsi siswa. Dian menambahkan, pengolahan makanan melibatkan 47 relawan dari warga sekitar serta mitra berpengalaman.

Program MBG di Kota Malang diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi anak sekolah, tetapi juga memastikan keamanan konsumsi mereka, sejalan dengan standar SOP dan hygiene yang diterapkan di seluruh SPPG.

Reporter: Santi Wahyu/Co-Editor: Nei-Arifin BH

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.