03 October 2025

Get In Touch

Film G30S Boleh Tayang di TV Hari Ini 30 September 2025

Cover film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI atau Pengkhianatan G 30 S PKI (Wikipedia)
Cover film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI atau Pengkhianatan G 30 S PKI (Wikipedia)

JAKARTA (Lentera) -Film G30S masih ditayangkan di Trans7 pada hari ini, 30 September 2025. Tak hanya itu, sejumlah stasiun televisi swasta lain juga memutarnya pada momen bulan September.

Di Trans7, film yang dibuat oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN) itu ditayangkan pada dini hari, mulai pukul 22.45-03.30 WIB.

Film dengan judul lengkap Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI itu juga sebelumnya sudah diputar di RCTI dan TransTV pada Sabtu (27/9) lalu.

Film yang pernah diwajibkan pemerintah untuk ditonton siswa sekolah ini sebenarnya sempat hilang dari rutinitas pemutaran di televisi karena dianggap berisi pengultusan tokoh.

Akan tetapi, usai absen selama hampir 20 tahun dari penayangan di televisi nasional, film ini kembali diputar setidaknya sejak sewindu lalu.

Diberitakan Tirto, penayangan kembali film G30S di stasiun televisi nasional bermula pada 2017 usai digaungkan oleh Panglima TNI saat itu, Gatot Nurmantyo. Sejak saat itu, film garapan Arifin C. Noer ini rajin diputar setiap tahun, walaupun tidak secara masif.

Penayangan kembali film itu sempat bikin polemik. Pasalnya, film itu sempat dilarang tayangpasca-Reformasi '98 karena muatan politik yang serupa propaganda dan adegan penuh kekerasan yang ada di dalamnya.

Tepat pada 30 September 1998, Menteri Penerangan kala itu, Yunus Yosfiah, melarang penayangan film G30S di televisi nasional. Sebagaimana diberitakan Kompas (24/9/1998), purnawirawan TNI itu mengungkapkan sejumlah alasan yang melatari keputusannya dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI kala itu.

Menurut Yunus, film tersebut tidak memiliki aspek kesejarahan yang akurat. Justru, film itu kental dengan muatan politis untuk mengultuskan satu tokoh, yakni Soeharto.

Selain itu, penggambaran adegan kekerasan yang eksplisit juga dinilai Yunus tidak elok jika harus ditonton oleh anak-anak.

"Karena itu, tanggal 30 September mendatang (1998) TVRI dan TV swasta tidak akan menayangkan lagi film Pengkhianatan G30S/PKI," katanya kala itu.

Seturut Asvi Warman Adam dalam bukunya berjudul Menguak Misteri Sejarah (2010:148), keputusan itu juga dilatari dengan sesepuh Angkatan Udara yang mengungkapkan keberatan dengan pemutaran film tersebut.

Dalam buku itu dijelaskan bahwa banyak perwira AU sebenarnya keberatan dengan isi narasi dari film itu karena menggambarkan kedekatan TNI AU dengan klik PKI-Soekarno.

Pasca keluarnya keputusan itu, kebiasaan stasiun televisi dan bioskop di Indonesia untuk memutar film G30S setiap tanggal 30 September—yang kemudian diwajibkan bagi anak sekolah untuk menontonnya—berakhir. Sebelumnya, kebiasaan ini terus dilakukan selama 14 tahun sejak film ini pertama kali dirilis.

Akan tetapi, pada 2017, pemutaran film G30S kembali digaungkan, setidaknya oleh TNI Angkatan Darat lewat Gatot Nurmantyo.

Sudah boleh kembali tayang?

Gatot Nurmantyo yang saat itu menjabat Panglima TNI mengeluarkan instruksi bagi serdadu untuk menggelar acara nonton bareng film G30S.

Gatot berdalih, pemutaran film itu penting agar "generasi muda bisa memahami sejarah."

Kendatipun banyak kajian akademis yang telah membedah betapa tak akuratnya film itu dengan sejarah, juga bertapa film ini mengandung adegan kekerasan yang tak tepat untuk psikologi anak, Gatot tak ambil pusing.

“Emang gue pikirin,” ujar Gatot kala itu. "Yang bisa melarang saya hanya pemerintah.”

Akan tetapi, penayangan kembali film G30S sebagaimana yang diserukan Gatot kemudian tak hanya dilaksanakan serdadu, melainkan juga sejumlah Dinas Pendidikan di sejumlah daerah, seperti Kota Jambi dan Kota Padang.

Tak hanya menginstruksikan sekolah untuk membuat acara nonton bersama film G30S bagi siswa SD dan SMP, dinas juga mengharuskan para siswa untuk membuat ringkasan jalan cerita dalam secarik kertas.

Hal ini sempat membuat Menteri Pendidikan kala itu, Muhadjir Effendy, angkat bicara. Ia menyatakan akan menegur sekolah dasar yang melakukan penayangan film itu di sekolah.

Muhadjir kala itu melarang sekolah dasar untuk memutar film itu karena mengacu pada hasil sensor yang menggolongkan film G30S sebagai film tidak ramah anak.

“Kalau sekolah [ngajak nonton] paling tidak akan saya tegur. Tapi kalau orang tua, bukan domain saya,” kata Muhadjir (28/9/2017).

Sementara itu, seruan untuk menonton kembali film G30S yang sempat lenyap pasca lengsernya Soeharto di televisi pada akhirnya kembali terjadi pada momen tersebut.

Instruksi Gatot itu juga diikuti dengan desakan agar stasiun televisi swasta ikut memutar kembali film G30S tersebut.

Pada September 2017, tiga stasiun televisi, yakni TVRI, TV Muhammadiyah, dan tvOne kemudian menayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI setelah hampir 20 tahun vakum di layar kaca Indonesia.

Sejak itu, penayangan film yang dianggap berisi muatan pengultusan Soeharto itu masih rajin diputar setiap September. Meskipun kini, pemutarannya tak lagi serentak dan masif sebagaimana era Orba masih berjaya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.