
SURABAYA (Lentera)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya melakukan koordinasi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Langkah yang dilakukan antara lain sosialisasi kesiapsiagaan bencana, pemantauan cuaca, normalisasi saluran air, perantingan pohon rawan tumbang, hingga peremajaan sarana prasarana penyelamatan.
Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan koordinasi dilakukan bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk memastikan saluran air dan sungai berfungsi baik.
"BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk monitoring serta perantingan pohon di sejumlah titik rawan," jelas Irvan, Selasa (30/9/2025).
Selain itu, BPBD menggelar pelatihan penggunaan chainsaw bagi personel di kecamatan dan kelurahan, edukasi pengelolaan sampah melalui program 3R, serta pemantauan cuaca melalui Call Center (CC) 112 yang terintegrasi dengan informasi BMKG.
“Kami terus perbarui informasinya melalui Early Warning System (EWS), InaRisk, dan WOFI agar masyarakat mendapat informasi lebih awal,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti, menambahkan pihaknya telah menyiapkan sarana prasarana kedaruratan, termasuk gergaji mesin, perahu karet, genset, hingga pelatihan water rescue dan underwater rescue.
“Semua sarpras kami sebar di pos terpadu kecamatan maupun wilayah pesisir untuk antisipasi banjir rob,” ujarnya.
Linda menyebut, sosialisasi kesiapsiagaan juga rutin dilakukan, baik secara langsung maupun lewat media sosial.
“Kami juga terus mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan CC 112, baik lewat telepon maupun WhatsApp di nomor 0811-3111-2112,” pungkasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH