04 October 2025

Get In Touch

Terdampak Gempa Sumenep, Madrasah hingga Pesantren di Jember Rusak

Rumah warga di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan ambruk terdampak gempa Sumenep pada Selasa (30/9/2025) malam pukul 23.49 WIB. (ant)
Rumah warga di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan ambruk terdampak gempa Sumenep pada Selasa (30/9/2025) malam pukul 23.49 WIB. (ant)

JEMBER (Lentera) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan bahwa beberapa bangunan, termasuk madrasah, sejumlah rumah, dan pondok pesantren di wilayah kabupaten tersebut, terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang terjadi di perairan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

"Ada lima bangunan yang rusak akibat gempa yakni dinding kamar warga Desa Panduman di Kecamatan Jelbuk, kemudian atap Madrasah Ibtidaiyah Arrohman, dan Raudatul Athfal Arrojaul Hayat di Desa/Kecamatan Sukorambi juga ambruk," kata Kepala BPBD Jember Indra Tri Purnomo dalam keterangannya di kabupaten setempat, Rabu (1/10/2025).

Gempa bumi di Sumenep turut mengakibatkan atap ruang tengah Pondok Pesantren Al-Kawtsar di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, runtuh. Selain itu, rumah-rumah warga di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan roboh, dan dinding belakang rumah warga di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi mengalami kerusakan.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Jember untuk tidak panik dan selalu memperbarui informasi terkini terkait gempa bumi di laman resmi BMKG," katanya.

Indra mengajak masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan kewaspadaan sejak dini dalam menghadapi bencana gempa bumi, guna meminimalkan potensi risiko yang merugikan.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa (30/9) pukul 23.49 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah tercatat empat kali gempa susulan setelah kejadian utama.

"Gempa susulan sebanyak empat kali ini, terjadi hingga pukul 00.29 WIB, Rabu pagi, dari kejadian awal pada pukul 23.49 WIB pada Selasa (30/9) malam, dengan magnitudo terbesar 4,4," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan persnya.

Pusat gempa dideteksi berada di dasar laut pada kedalaman 11 kilometer dengan titik koordinat 7,25 derajat Lintang Selatan (LS) dan 114,22 derajat Bujur Timur (BT), atau jika ditarik garis lurus berada 50 kilometer di sebelah tenggara Kabupaten Sumenep.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.