03 October 2025

Get In Touch

Serapan Lambat, Petani Madiun Ancam Bawa Tomat ke Pendopo

Sebagian tomat yang sudah diserap oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Madiun.
Sebagian tomat yang sudah diserap oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Madiun.

MADIUN (Lentera) – Sejumlah petani di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun mengeluhkan lambatnya penyerapan hasil panen tomat oleh pemerintah daerah, kondisi ini membuat sebagian hasil panen terancam terbuang.

Septian Bayuaji, salah satu petani setempat mengatakan bahwa sejak Sabtu pekan lalu, sudah ada instruksi dari Gubernur Jawa Timur agar sisa panen tomat di Kecamatan Kare diserap. Jumlahnya diperkirakan mencapai 4–4,5 ton dengan harga Rp4.000 per kilogram, namun realisasi penyerapan disebut belum maksimal.

“Katanya mau diambil Selasa, terus diundur Jumat. Eh, tadi pagi malah ditelepon katanya hanya bisa ambil 1 kuintal dengan harga Rp2.000. Padahal sudah dijanjikan Rp4.000,” kata Septian, Kamis (2/10/2025).

Ia menyebut, hingga sore ini baru 4,5 kuintal tomat yang terbeli dengan harga Rp4.000. Sementara sekitar 8,5 kuintal sudah terlanjur dipetik namun belum ada kejelasan penyerapan, ditambah 1 ton lebih masih berada di lahan.

“Total ada 1,5 ton lebih yang belum ada kepastian. Selain itu, sekitar 2 ton lebih sudah membusuk karena terlalu lama menunggu,” jelasnya.

Septian menambahkan, jika penyerapan tidak segera dilakukan, para petani berencana membawa tomat ke pendopo kabupaten untuk dibagikan secara gratis.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Madiun, Paryoto menyatakan bahwa pembelian sudah mulai berjalan, hingga Kamis siang ini tercatat 450 kilogram tomat dibeli dengan harga Rp4.000 per kilogram.

“Sudah ada pesanan 300 kilogram, sekarang terkumpul 450 kilogram. Yang membeli berbagi, ada dari Pertanian 150 kilogram, DKPP 100, Perdagangan 150, dan Dukcapil 50 kilogram,” ujar Paryoto melalui pesan WhatsApp.

Ia menambahkan, urusan produksi merupakan kewenangan Dinas Pertanian, sementara pemasaran juga melibatkan Dinas Perdagangan dan DKPP.

Sedangkan, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, Raswiyanto ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum merespon terkait hal ini.

 

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.