
Madiun - Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) akan mengusulkan perpanjangan bansos hingga Desember 2020 mendatang. Sebab, masyarakat masih membutuhkan bansos tersebut.
Hal itu disampaikan anggota Komisi E DPRD Jatim, Ida Bagus saat melakukan kunjungan kerja di Pemerintah Kota Madiun. Kunjungan iti juga untuk memonitoring penyaluran bantuan sosial Provinsi Jatim dan perkembangan Covid-19.
Ida Bagus mengatakan bahwa dalam kunjungan kerja tersebut ada pemintaan dari untuk perpanjangan bantuan sosial hingga Desember 2020. "Jadi bansos di Jatim masih diharapkan oleh Kota dan Kabupaten. Kita monitoring di beberapa Kabupaten dan Kota termasuk salah satunya Kota Madiun ini masih mengharapkan bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur sampai bulan Desember," jelas Ida Bagus ketika diwawancarai, Kamis (27/08/2020).
Dia menjelaskan bahwa sebenarnya bantuan sudah berakhir bulan Juli 2020. Namun ia tidak memungkiri, bahwa banyaknya permintaan untuk perpanjangan penyaluran bantuan sampai Desember karena Kepala Daerah masih bingung untuk melakukan refocusing anggaran.
"Mintanya sampai bulan Desember.
biar Kepala Daerah terutama Kepala Dinas Sosial gak pusing, karena ketika plotingnya sudah ada, ternyata anggarannya tiba-tiba hilang. Nanti takutnya refocusing mengambil anggaran yang lainnya, itu mengganggu di Kota Madiun," ujarnya.
Ida bagus juga menjelaskan terkait bansos yang tidak tepat sasaran dikarenakan beberapa hal, diantaranya karena belum adanya update data dari Pemerintah Daerah setempat dan karena penerima bansos tidak memiliki syarat administrasi yang sesuai ketentuan.
Rencananya, dari Komisi E DPRD Jawa Timur akan membantu menginformasikan hal tersebut ke Dinas Sosial Provinsi Jatim untuk memperlunak sistem penyaluran bantuan. Dengan cara mempermudah masyarakat mendapatkan identitas.
"Kalau yang tidak tepat sasaran itu kan mengacu nama-nama yang sebelumnya, kan belum update data, jadi Pemda menerimanya itu. Tetapi kebanyakan yang di lapangan menilai bahwa yang dapat hanya saudaranya Pamong, Perangkat Desa, sebetulnya tidak," katanya.
Sedangkan hasil monitoring perkembangan Covid-19, Ida Bagus memberikan apresiasi karena ia menilai bahwa Kota Madiun sangat baik dalam menekan angka Covid-19.
"Jadi kita monitoring persebaran yang terdampak di Kota Madiun ini hanya 2% , sekitar 69 ya. Kenaikannya gk drastis. Kalau Kota Kabupaten lain drastis. Ini Kota Madiun patut diacungi jempol. Tanggung jawab untuk mempersempit Covid-19 ini bukan hanya kerja pemerintah dan tim gugus tugas," tutup Ida Bagus. (Ger)