09 October 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Minta Pemprov Serius Promosikan Wisata Sumenep untuk Bangkitkan Ekonomi Madura

Anggota DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari
Anggota DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari

SURABAYA (Lentera) – Anggota DPRD Jawa Timur menilai potensi wisata di Kabupaten Sumenep belum tergarap maksimal, meski memiliki kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang melimpah tapi promosi yang belum terpadu membuat daya saing pariwisata daerah paling timur di Pulau Madura itu belum optimal.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari mengingatkan Dinas Pariwisata Provinsi setempat agar lebih serius dalam mendorong pengembangan dan promosi wisata Sumenep, selama ini citra wisata disana masih didominasi oleh Keraton Sumenep sebagai ikon budaya.

Padahal, wilayah ini memiliki banyak destinasi alam dan bahari yang tak kalah menarik untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Keraton penting itu warisan budaya, tapi Sumenep juga punya pantai-pantai dan pulau yang luar biasa, dari Lombang, Slopeng hingga Gili Labak dan Gili Iyang. Ini harus dijadikan paket wisata terpadu sehingga pengunjung tidak hanya mampir sebentar,” ujar Harisandi, Selasa (07/10/2025).

Politisi Fraksi PKS DPRD Jatim itu menegaskan, promosi terpadu akan memperpanjang masa tinggal wisatawan dan memberi efek ekonomi berganda bagi masyarakat sekitar.

Menurutnya, peningkatan lama tinggal wisatawan akan berdampak langsung pada berbagai sektor penunjang seperti perhotelan, kuliner, transportasi, dan UMKM.

Data kunjungan wisata Kabupaten Sumenep tahun 2024 menunjukkan tren positif. Lebih dari 1,7 juta wisatawan domestik dan ratusan wisatawan mancanegara tercatat berkunjung, menjadikan Sumenep sebagai salah satu destinasi favorit di Jawa Timur.

Lonjakan pengunjung pada libur Natal dan Tahun Baru yang mencapai 140 ribu orang juga memperlihatkan daya tarik tinggi, terutama pada destinasi pantai dan wisata budaya. Sementara itu, Pantai Lombang menjadi magnet utama dengan proyeksi kunjungan mencapai 1,8 juta wisatawan.

Meski angka tersebut menunjukkan potensi besar, Harisandi menilai perlu adanya sinkronisasi data antarinstansi agar evaluasi dan perencanaan bisa dilakukan secara akurat. Perbedaan data antara catatan pemerintah daerah dan laporan media menunjukkan pentingnya koordinasi dalam pengelolaan destinasi.

Selain wisata bahari, Sumenep juga memiliki beragam objek wisata lain seperti Goa Soekarno, Puncak Lanjari, kawasan mangrove, hingga situs Asta Tinggi, yang menyimpan nilai sejarah dan budaya tinggi.

“Promosi terpadu yang menggabungkan wisata budaya, alam, dan bahari; peningkatan akses transportasi; optimalisasi informasi digital untuk wisatawan; serta pemberdayaan desa wisata agar masyarakat lokal turut merasakan manfaat,” jelasnya.

Ia juga menekankan, pentingnya standarisasi pengelolaan destinasi, mulai dari aspek kebersihan, fasilitas, hingga keamanan agar wisatawan mendapatkan pengalaman terbaik.

Lebih lanjut Harisandi menilai Pemkab Sumenep telah menunjukkan komitmen positif dengan menaikkan target PAD sektor pariwisata dan menyiapkan Raperda Desa Wisata.

Namun, langkah tersebut menurutnya harus mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar promosi wisata Madura semakin masif dan berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kalau promosi dan pengelolaan ini berjalan baik, ekonomi Madura pasti terdongkrak. Wisatawan datang bukan hanya untuk melihat keraton, tapi juga untuk menikmati laut, pulau, budaya, dan keramahan masyarakatnya. Inilah momentum menjadikan Sumenep sebagai surga wisata Madura,” pungkasnya. (ADV)

Reporter: Pradhita/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.