
BLITAR (Lentera) - Pada mutasi pertama di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar pada kepemimpinan Wali Kota, Syauqul Muhibbin memutasi tujuh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dua diantaranya dicopot jadi staf ahli.
Tujuh Kepala OPD yang dimutasi diantaranya:
- Kusno yang sebelumnya kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dimutasi menjadi Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum
- Mujianto yang sebelumnya kepala Diskominfotik sekarang menjadi kepala DP3AP2KB
- Hakim Sisworo yang sebelumnya Kepala Disperindag dimutasi menjadi Kepala Diskominfotik
- Yudha Budiono yang sebelumnya staf ahli dimutasi menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
- Parminto yang sebelumnya Kepala DP3AP2KB dimutasi menjadi Kepala Disperindag.
Kemudian dua lainnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpora), Edy Wasono dicopot menjadi staf ahli Wali Kota Blitar bidang kemasyarakatan dan SDM, serta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Dharma Setiawan kini menjadi staf ahli Wali Kota Blitar bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan.
Pengumuman rotasi baik mutasi maupun promosi ASN Pemkot Blitar, sekaligus pengambilan sumpah dan pelantikan untuk pejabat struktural maupun fungsional eselon II, III dan IV digelar di Balai Kota Kusumo Wicitro, Senin (13/10/2025).
Total ada sebanyak 128 pejabat, mulai setingkat kepala seksi (kasi) hingga kepala dinas yang dimutasi. Hanya pada Bappeda terjadi perubahan SOTK, berganti nama menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperinda).
Wali Kota Blitar yang biasa disapa Mas Ibin mengatakan ini merupakan rotasi pejabat struktural dan fungsional, eselon II, III dan IV yang pertama di Pemkot Blitar.
"Sejak saya dilantik tujuh bulan lalu, memang agak terlambat. Karena tidak mau terburu-buru, tapi kebutuhan organisasi tetap harus segera diisi," kata Mas Ibin.
Lebih lanjut dijelaskannya, mutasi dan promosi dilakukan untuk mengisi beberapa jabatan yang kosong. Termasuk beberapa jabatan yang tidak sesuai, kita isi yang sesuai dan dicarikan wajah baru.
"Intinya rotasi dan mutasi adalah hal yang lumrah bagi ASN di Pemkot Blitar, termasuk beberapa bulan kedepan juga. Karena bamyak juga ASN yang sudah terlalu lama menduduki jabatan di tempat tersebut," jelasmya.
Harapannya, lanjut Mas Ibin kedepan pemerintahan ini berjalan profesional dan autopilot, siapa pun pejabatnya yang menduduki sistemnya sudah berjalan sesuai standar operasionalnya.
"Jadi pergantian pejabatnya, tidak mempengaruhi kinerja OPD nya. Termasuk mencegah adanya penyalajgunaan jabatan atau kewenangan, karena terlalu lama dijabatannya," pungkasnya.
Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra