
Surabaya - Sudah dua pekan lamanya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak memperbarui data perkembangan Covid-19 di laman www.lawancovid-19.surabaya.go.id. Menurut data statistik terakhir yang dimuat di halaman tersebut adalah tanggal 13 Agustus 2020.
Menanggapi hal itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan jika pihaknya belum menerima data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
"Datanya kan dari Dinkes, kita (Diskominfo) kan yang mengelola web. Selama data itu belum disuplai, maka tidak bisa update," kata Fikser ketika ditemui di Balai Kota, Kamis (27/8/2020).
Meski belum dapat mengupdate data terbaru, Fikser menuturkan jika ada beberapa data seperti peta persebaran per kelurahan yang ia update setiap hari.
"Jadi ada data yang kami naikan meskipun belum semua. Peta persebaran tetap kami update setiap hari. Karena datanya juga belum kami terima. Nanti kalau sudah kami terima, akan kami update semuanya," tutur Fikser.
Tak hanya, Fikser juga mengungkapkan jika pihaknya akan memperbarui data yang ada dan mengganti istilah yang sudah diputuslan oleh pemerintah.
"Kemarin kan ada OTG, ODP, PDP, nah perubahan itu sampai sekarang belum. Untuk istilah baru nanti juga akan kami sesuaikan. Hari ini, secepatnya kita update karena sudah banyak yang tanya. Nanti kalau update per tanggal per kelurahan," pungkasnya.
Semenetara itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono meminta Pemkot Surabaya segera memperbarui informasi tersebut. Sebab bagaimanapun juga informasi adalah hak setiap warga negara.
“Jadi kami minta pada pemerintah kota mulai dinas kesehatan harusnya mengupdate dan data itu bisa di akses oleh semua orang supaya masyarakat itu bisa tenang, berarti pemerintah benar benar memang transparan,” ujarnya.
Tjujuk menilai bahwa ini bukan penutupan informasi mungkin saja pemkot masih ada kendala teknis, untuk itu harus dijelaskn kenapa tidak ada update data terakhir.
“Kalau saya liat dari tanggal 13 Agustus sampai sekarang tidak ada update data, seharusnya tetap dikeluarkan update datanya dan diberitahukan juga alasannya kenapa, kok beberapa hari ini tidak muncul data yang sebenarnya,” pungkasnya. (Ard)