18 October 2025

Get In Touch

PGN Lakukan Pemeriksaan Semburan Air Campur Gas di Surabaya

Semburan air berbau gas yang muncul di sungai kawasan Jalan Rungkut Madya, Surabaya, Kamis (16/10/2025) -Kompas
Semburan air berbau gas yang muncul di sungai kawasan Jalan Rungkut Madya, Surabaya, Kamis (16/10/2025) -Kompas

SURABAYA (Lentera) -Semburan air disertai bau gas muncul di sungai yang berada di Jalan Rungkut Madya, Kecamatan Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).

Berdasarkan pantauan, semburan air tersebut masih terlihat pada pukul 22.45 WIB. Selain itu, tercium aroma gas hingga jarak sekitar 5 meter dari Kali Gununganyar.

Sejumlah petugas BPBD Kota Surabaya, aparat kepolisian dan Satpol PP berjaga di sekitar tempat kejadian. Tak hanya itu, mereka juga memasang batas melintas bagi masyarakat.

Kemudian, beberapa orang juga tampak tengah menggali tanah di dekat pusat semburan air. Hal tersebut membuat sejumlah pengguna jalan berhenti untuk melihat aktivitas itu. 

Menanggapi hal itu, Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, Muhammad Rais Effendi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan. 

“Benar adanya ada gelembung di sungai Rungkut Madya Utara. Kami sudah menerjunkan tim sejak jam 2 siang untuk melakukan pemeriksaan lapangan,” kata Rais saat dikonfirmasi, Kamis (16/10/2025).

Rais mengungkapkan, tidak ada indikasi semburan tersebut berasal dari jaringan pipa PGN yang bocor. Selain itu, penyaluran gas ke pelanggan yang ada di sekitar lokasi juga masih aman.

"Kami periksa, tidak ada kendala, tidak ada gangguan, tidak ada penurunan tekanan dari instalasi pipa kami di sekitar lokasi. Kami pastikan pelanggan tidak terganggu penyalurannya,” ucapnya, mengutip Kompas.

Menurutnya, berdasarkan hasil pengukuran sementara, semburan itu mengandung gas metana (CH₄). Namun, Rais belum bisa memastikan gas tersebut berasal dari mana. 

“Berdasarkan alat ukur yang kami bawa di lokasi, menunjukkan bahwa itu mengandung metan, gas bumi. Tapi kami pastikan dulu apakah itu dari pipa atau ada sumber lain yang mengeluarkan gas metan,” ujarnya.

"Kemungkinannya banyak, bisa dari faktor alami, gas alam dari sumber alaminya, atau gas dari saluran pipa. Tapi sampai saat ini kami masih memeriksa semua jaringan pipa di sekitar dan memonitor tekanan di alat ukur,” tambahnya.

Rais menyebut, pihaknya masih melakukan pengecekan di sekitar titik semburan air berbau gas tersebut. Nantinya, dia bakal menyampaikan hasilnya ketika proses investigasi selesai (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.