26 October 2025

Get In Touch

Diduga Keracunan MBG, 16 Siswa dan Dua Guru MTS di Kepanjen Malang Dilarikan ke RS

Belasan siswa dari salah satu MTs di Kepanjen diduga keracunan MBG, Kamis (23/10/2025). (dok. Ist)
Belasan siswa dari salah satu MTs di Kepanjen diduga keracunan MBG, Kamis (23/10/2025). (dok. Ist)

MALANG (Lentera) - Sebanyak 16 siswa dan dua guru dari MTS Al-Khalifah, Desa Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kanjuruhan pada Kamis (23/10/2025) siang. Mereka diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan gejala mual, muntah, dan nyeri perut.

Humas RSUD Kanjuruhan, Lukito Condro, menyampaikan para siswa dan guru tiba di IGD sekitar pukul 11.30 WIB. Setibanya di rumah sakit, seluruh pasien langsung mendapatkan pemeriksaan medis dan penanganan lanjutan oleh tim dokter jaga.

"Pada jam 11.30 WIB datang ke IGD RSUD Kanjuruhan sebanyak 16 siswa dan 2 guru dari MTS Al-Khalifah Cepokomulyo Kepanjen dengan keluhan mual, muntah, dan nyeri perut," ujar Lukito saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, pemeriksaan awal telah dilakukan dan saat ini seluruh pasien dalam keadaan baik. Meski demikian, pihak rumah sakit tetap melakukan observasi untuk memastikan kondisi mereka benar-benar pulih sebelum diperbolehkan pulang.

"Semua dalam keadaan baik. Untuk selanjutnya kami lakukan observasi selama 3 sampai dengan 6 jam. Bila kondisi membaik, boleh pulang," imbuh Lukito.

Informasi mengenai dugaan keracunan tersebut sebelumnya sempat beredar luas melalui pesan berantai WhatsApp sekitar pukul 13.44 WIB. Dalam pesan itu disebutkan terdapat 20 siswa MTS di wilayah Cepokomulyo yang mengalami keracunan. Usai mengonsumsi makanan dari salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kecamatan Kepanjen.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo membenarkan pihaknya telah melakukan langkah penanganan sesuai prosedur, termasuk pengambilan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

"Iya, protapnya begitu (mengamankan sampel MBG yang disajikan di sekolah tersebut," kata Wiyanto.

Ditambahkannya, hingga Kamis siang, Dinas Kesehatan masih melakukan pengecekan kondisi siswa yang dirawat di RSUD Kanjuruhan. "Masih dilakukan pengecekan," pungkasnya. 

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.