SURABAYA (Lentera) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama dan konektivitas antar-provinsi dalam pertemuan yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (24/10/2025). Kedua pemimpin sepakat bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan bersama, alih-alih bersaing secara parsial.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa format kerja sama yang dibangun berfokus pada mempertemukan langsung antara seller dan buyer untuk produk-produk unggulan kedua daerah.
Konektivitas Bisnis dan Ketahanan Pangan
Dalam sektor ekonomi, Khofifah menyoroti potensi besar dalam konektivitas seller dan buyer yang didorong bukan sekadar transaksi jual-beli, melainkan semangat untuk saling bertumbuh. Ia mencontohkan transaksi gula merah yang melibatkan Banyumas (Jateng) dan Jawa Timur.
“Misalnya Banyumas punya gula merah, mungkin gulanya panjenengan dibeli orang Jawa Timur lalu Jawa Timur mentransaksikan. Dua minggu lalu itu transaksinya Rp 70 Miliar gula merah. Saya pikir itu gulanya diambil dari Banyumas yang jual itu pedagang dari Jawa Timur, jadi sangat mungkin begitu,” ujar Khofifah.
Sektor peternakan dan ketahanan pangan menjadi fokus utama. Gubernur Khofifah mengungkapkan upaya Jawa Timur untuk mengurangi ketergantungan impor daging sapi dan susu. Ia menyebut bahwa impor susu Indonesia masih sekitar 65% dan impor sapi perah dalam keadaan bunting merupakan tantangan.
Mengenai sapi perah, Khofifah mengutip hasil diskusinya dengan Kepala OJK, Mahendra Siregar, agar program ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). “Terkait kebutuhan susu, tadi sore saya baru diskusi sama Pak Mahendra Siregar, Kepala OJK. Saya sampaikan kalau memang ini proyek strategis nasional (PSN) bagaimana juga OJK membantu mensistematis. Mungkin ada peternak-peternak sapi perah yang bisa didorong untuk meluaskan budidayanya,” jelas Khofifah.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, menyambut baik tawaran kerja sama ini, khususnya di sektor peternakan, karena Jawa Tengah masih memiliki kebutuhan yang besar.
“Kami memerlukan hampir 180.000 liter susu yang di daerah Batang diambilkan dari Surabaya. Jadi saya perlu banyak di sana, termasuk saya perlu... sehingga nanti kami tunggu kedatangannya jajaran Provinsi Jawa Timur berikut bupatinya,” kata Gubernur Lutfi, menggarisbawahi perlunya sinergi langsung antara pemerintah daerah.
Pembangunan SDM Unggul dan Kolaborasi Pendidikan
Di bidang pendidikan, Khofifah menawarkan kuota bagi siswa Jawa Tengah untuk menempuh pendidikan di SMA Taruna milik Pemprov Jawa Timur. Jawa Timur memiliki enam SMA Taruna yang bekerja sama dengan berbagai matra, dan semua merupakan boarding school.
“Maksud kami begini, kalau nanti ada kerjasama dengan dinas pendidikan di SMA-SMA Taruna bagus karena APBD sebagai besar, maka kami hanya memberikan kuota 20% non Jawa Timur. Semua boarding itu, semua boarding school,” ungkap Khofifah.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap menjadi pemimpin masa depan, sebagai jawaban terhadap tantangan global. Khofifah juga menyinggung upayanya membawa kemitraan dengan perguruan tinggi luar negeri, termasuk usahanya membawa King's College London ke Jawa Timur.
Jawa Tengah sebagai 'Putera Nusantara' dan Investasi
Gubernur Ahmad Lutfi, dalam sambutannya, menegaskan bahwa Jawa Tengah harus membangun tanpa ego sektoral. Ia menggambarkan Jawa Tengah sebagai "Putera Nusantara" yang memerlukan eksplorasi investasi.
“Yang diterapkan untuk Provinsi Jawa Tengah karena membangun Jawa Tengah itu tidak bisa membuat ego sektoral... tetapi Jawa Tengah merupakan Putera Nusantara yang kita harus bangga sehingga kami perlulah melakukan kolaborasi, terutama internal kita sudah kami rapatkan,” tutur Lutfi.
Lutfi menyampaikan orientasi Jawa Tengah adalah mendorong investasi yang saat ini dinilainya sangat menarik. “Investasi di Jawa Tengah lagi kita gendut habis, sangat menarik hati, hampir 65% investasi dari luar yang sisanya adalah PMDN. Lah ini potensi ini harus kita keluarkan,” tambahnya.
Kedua Gubernur sepakat bahwa spirit kerja sama adalah "tumbuh bersama, bangkit bersama, besar bersama, maju bersama". Gubernur Lutfi menutup dengan harapan bahwa pertemuan ini dapat memperkuat posisi Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam mendukung kebijakan nasional, seraya menyatakan, “bukan daya saing yang kita gunakan, tetapi bagaimana memperkuat posisi Jawa Timur Jawa Tengah dalam rangka mendukung nasional.” (*)
Reporter : Lutfi
Editor : Lutfiyu Handi





