31 October 2025

Get In Touch

Gelombang PHK Guncang Korporasi AS: Amazon dan Paramount Pecat Puluhan Ribu Karyawan

Ilustrasi (Getty Images)
Ilustrasi (Getty Images)

WASHINGTON (Lentera)-Dua raksasa industri asal Amerika Serikat, Amazon dan Paramount Skydance, tengah melakukan langkah efisiensi besar-besaran dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan. Langkah ini menandai berlanjutnya tren restrukturisasi di sektor teknologi dan hiburan global, yang kian agresif sepanjang 2025.

Perusahaan teknologi raksasa Amazon dikabarkan akan memberhentikan hingga 30.000 karyawan korporat. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi penghematan biaya sekaligus penyesuaian arah bisnis menuju investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (AI).

Menurut laporan Reuters dan Bloomberg, pemberitahuan PHK mulai dikirimkan kepada pegawai pada Selasa (28/10). Dampaknya mencakup sejumlah divisi penting seperti logistik, sistem pembayaran, permainan video, serta Amazon Web Services (AWS).

Sumber internal menyebutkan suasana di lingkungan kerja Amazon menjadi tegang karena banyak pegawai masih menunggu kepastian posisi mereka. “Kami tahu beberapa pekerjaan akan berkurang, sementara jenis pekerjaan baru akan muncul seiring transformasi AI,” tulis CEO Andy Jassy dalam memo internal perusahaan, Selasa (28/10/2025).

Saat ini Amazon memiliki sekitar 350.000 pegawai korporat dari total 1,54 juta tenaga kerja global. PHK kali ini menjadi yang terbesar sejak 2023, ketika 27.000 posisi dihapus secara bertahap. Perusahaan juga tengah meninjau rencana pemangkasan hingga 15 persen staf sumber daya manusia.

Amazon menyiapkan anggaran investasi lebih dari USD 100 miliar pada 2025, naik signifikan dari USD 83 miliar tahun sebelumnya. Dana tersebut diarahkan untuk memperkuat infrastruktur AI di AWS dan memperluas otomatisasi gudang. Laporan The New York Times menyebutkan, perusahaan bahkan menargetkan otomatisasi hingga 75 persen operasi pergudangan pada 2033, yang berpotensi mengurangi kebutuhan 600.000 pekerja baru dalam satu dekade.

Gelombang efisiensi juga melanda sektor hiburan. Paramount Skydance (PSKY.O), hasil merger antara Skydance Media dan Paramount Global, mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 1.000 karyawan, atau sekitar 5 persen dari total tenaga kerja.

Langkah ini menjadi bagian dari restrukturisasi usai merger senilai USD 8,4 miliar yang rampung pada Juli 2025. Berdasarkan laporan Reuters, keputusan tersebut bertujuan untuk menyederhanakan struktur organisasi dan memangkas biaya operasional setelah penggabungan dua perusahaan besar itu.

Sebelum merger, Paramount tercatat memiliki hampir 18.600 pekerja penuh dan paruh waktu, serta 3.500 staf proyek. Kini, penggabungan aset besar seperti CBS, Paramount Pictures, dan Nickelodeon di bawah satu payung bisnis diharapkan memperkuat posisi grup ini di pasar hiburan global, meski harus dibayar dengan pengurangan tenaga kerja signifikan.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.