03 November 2025

Get In Touch

Nike Bawa Teknologi ke Level Baru Lewat Sepatu Bertenaga Amplify

Project Amplify yang diluncurkan oleh produsen sepatu Nike. Dok. Nike
Project Amplify yang diluncurkan oleh produsen sepatu Nike. Dok. Nike

SURABAYA (Lentera) - Perusahaan alas kaki ternama Nike baru saja memperkenalkan inovasi terbarunya yang dinamakan Amplify, sebuah proyek ambisius yang diklaim sebagai sistem alas kaki bertenaga pertama di dunia. Teknologi ini dirancang untuk merevolusi cara orang berjalan dan berlari dengan menggabungkan kekuatan desain ergonomis, teknologi sensor canggih, serta dukungan energi mekanis yang responsif terhadap setiap langkah penggunanya.

Melalui proyek Amplify, Nike berupaya menghadirkan pengalaman bergerak yang lebih cepat, efisien, dan menyenangkan dalam aktivitas sehari-hari. Inovasi ini tidak hanya menonjolkan aspek performa, tetapi juga memberikan kenyamanan maksimal bagi pemakainya. Dengan konsep futuristik ini, Nike semakin mempertegas posisinya sebagai pemimpin dalam industri inovasi alas kaki global yang terus mendorong batas antara teknologi dan gaya hidup aktif.

Seperti sepeda listrik (e-bike) yang memberikan bantuan kepada penggunanya saat mengayuh, Project Amplify menggunakan sistem robotik ringan untuk meningkatkan kecepatan berjalan dan berlari dari pengguna. Produk generasi pertama ini dikembangkan Nike bersama perusahaan robotik Dephy.

Dalam keterangan tertulis, Nike mengatakan bahwa sepatu ini tidak dirancang untuk pelari kompetitif yang ingin memangkas detik dari waktu tempuh mereka. “Melainkan untuk menyediakan bagi atlet yang ingin menjadi lebih cepat dan mencapai jarak lebih jauh dengan usaha yang lebih sedikit, dengan memberi mereka tambahan tenaga untuk aktivitas sehari-hari. Layaknya sepasang otot betis tambahan,” kata Nike, Kamis (23/10/2025). 

Dari segi desain, Project Amplify tampil futuristik namun tetap fungsional. Wujudnya menyerupai penyangga pergelangan kaki berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan motor mini, sabuk penggerak, dan baterai isi ulang yang tersembunyi dalam bentuk ramping dan ergonomis. Teknologi ini dirancang agar dapat menyesuaikan dengan gerakan alami kaki, memberikan dorongan tambahan setiap kali pengguna melangkah. Nike menargetkan produk ini untuk “atlet” sebutan yang digunakan perusahaan untuk menggambarkan siapa pun yang aktif bergerak, baik pelari profesional maupun individu yang berlari dengan kecepatan sekitar 10 hingga 12 menit per mil.

Nike mengungkapkan bahwa pengembangan Project Amplify telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir, dengan melibatkan lebih dari 400 atlet dari berbagai latar belakang untuk menguji kenyamanan, daya tahan, dan efisiensinya. Uji coba intensif ini menjadi bagian dari komitmen Nike dalam menciptakan inovasi berbasis riset yang benar-benar menjawab kebutuhan pengguna di dunia nyata. Saat ini, proyek tersebut masih berada dalam tahap pengujian lanjutan sebelum akhirnya dirilis ke pasaran dalam beberapa tahun mendatang.

Selain memperkenalkan Amplify, Nike juga memamerkan serangkaian inovasi baru yang menunjukkan arah masa depan industri olahraga. Beberapa di antaranya termasuk alas kaki berbasis ilmu saraf, yang menyesuaikan tekanan dan dukungan sesuai aktivitas otak pengguna, serta teknologi pendingin canggih untuk pakaian olahraga yang membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil saat beraktivitas intens. Melalui inovasi-inovasi ini, Nike semakin menegaskan visinya untuk memadukan teknologi, performa, dan kenyamanan dalam satu ekosistem gaya hidup aktif yang berkelanjutan. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.