PONOROGO (Lentera) - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur resmi bergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau Jaringan Kota Kreatif UNESCO kategori Crafts and Folk Art atau Kriya dan Seni Rakyat.
"Capaian ini menempatkan Ponorogo sejajar dengan 407 kota lain di dunia yang memiliki ekosistem budaya dan kreativitas berkelanjutan," kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko atau Kang Giri di Ponorogo, Sabtu (1/11/2025) mengutip Antara, Minggu (2/11/2025).
Ia menyebut, penetapan tersebut menjadi puncak perjalanan panjang masyarakat di daerah dengan sebutan "Bumi Reog" itu, dalam menjaga dan mengembangkan seni tradisi sebagai penggerak ekonomi kreatif daerah.
"Ini kemenangan seluruh masyarakat Ponorogo. Gelar Kota Kreatif UNESCO merupakan pengakuan atas ekosistem budaya yang hidup dan berakar kuat, mulai dari seni pertunjukan, kerajinan, hingga kriya,” kata dia.
Dia menjelaskan, dengan masuknya Ponorogo ke Jaringan Kota Kreatif Dunia, daerah tersebut kini memiliki dua pengakuan UNESCO, yakni sebagai pemilik Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) dan sebagai kota dengan ekosistem kreatif berbasis tradisi.
“Reog Ponorogo bukan sekadar tarian. Ia adalah sumber inspirasi dan semangat bagi seluruh pelaku ekonomi kreatif. Pengakuan ini membuka peluang lebih luas bagi kolaborasi internasional dan penguatan sektor budaya,” ujarnya.
Ia mengatakan, penilaian UNESCO terhadap Ponorogo didasarkan pada kekuatan ekosistem Reog yang unik dan menyeluruh. Seni tradisi tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Mulai dari pembuatan dadak merak, topeng Bujangganong, kostum, hingga perangkat gamelan, semuanya menjadi satu kesatuan ekosistem kreatif yang tumbuh dari tradisi Reog Ponorogo,” imbuhnya.
Editor: Arief Sukaputra





