SEOUL (Lentera) - Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Korea Selatan (Korsel), dalam pengembangan kapal selam bertenaga nuklir.
Dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Korsel, Ahn Gyu-back usai pertemuan tahunan Security Consultative Meeting (SCM) di Seoul merilis Antara, Selasa (4/11/2025).
Hegseth mengatakan, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama pertahanan, memodernisasi aliansi, dan memperluas kolaborasi industri bersama.
"Kami akan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri dan Departemen Energi untuk memenuhi komitmen Presiden (Donald) Trump," kata Hegseth.
Pada 30 Oktober, Trump mengatakan telah menyetujui rencana Korsel untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.
Kementerian Pertahanan Korsel pada hari yang sama mengatakan bahwa kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dalam negeri bisa beroperasi pada 2030.
Hegseth menyebut aliansi Korsel-AS "lebih kuat dari sebelumnya." Dia juga mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, kedua negara sepakat melakukan pemeliharaan dan perbaikan kapal perang AS di galangan kapal Korsel.
"Aliansi bersejarah kami lebih kuat daripada sebelumnya dan sangat penting bagi Asia-Pasifik," kata menteri pertahanan AS itu.
Ia menambahkan, bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas langkah-langkah praktis untuk memodernisasi aliansi.
"Saya sangat terdorong oleh komitmen Menteri Ahn untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan berinvestasi lebih besar pada kemampuan militer ROK, " kata Hegseth, merujuk pada nama resmi Korsel.
Investasi tersebut mencakup kemampuan pertahanan rudal dan antariksa yang penting untuk menjaga perdamaian, katanya.
Terkait dukungan AS terhadap rencana Korsel membangun senjata nuklir sendiri, Hegseth mengatakan kunjungannya ke Zona Demiliterisasi (DMZ), pada Senin (3/11/2025) menegaskan inti dari aliansi: melindungi Korsel dari ancaman Korea Utara (Korut).
Ahn menegaskan, bahwa Korsel merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT), tetapi komitmen mereka terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea masih tak tergoyahkan.
Pada Selasa, militer Korsel melaporkan bahwa Korut meluncurkan sekitar 10 roket ke arah perairan Laut Kuning bagian utara pada Senin, sekitar satu jam sebelum kedatangan Hegseth di Camp Bonifas di Area Keamanan Bersama (JSA) dalam wilayah DMZ.
Editor: Arief Sukaputra





