MADIUN (Lentera) – Ketua KONI Kota Madiun, Edwin Susanto dan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisataan, Kepemudaan, dan Olahraga (Budparpora), Agus Purwo Widagdo belum memberikan keterangan resmi terkait pemotongan bonus atlet tenis sebesar 40 persen, oleh pengurus Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kota Madiun.
Saat ditemui di kantornya, Edwin enggan memberikan pernyataan kepada awak media. Upaya konfirmasi lanjutan melalui telepon dan pesan singkat WhatsApp kepada Agus Purwo, juga tidak mendapat tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Pemotongan bonus mencuat setelah sejumlah atlet Pelti mengeluhkan besaran uang yang mereka terima usai berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur. Bonus yang seharusnya menjadi bentuk apresiasi, justru dipotong dengan alasan untuk pembinaan.
Salah satu atlet berinisial SA (18) mengatakan dari bonus Rp20 juta lalu dipotong pajak sebesar 5 persen. Total bonus menjadi Rp.19 juta kemudian oleh pengurus Pelti setempat bonus dibagikan 60 persen menjadi Rp11.400.000,- untuk dibagikan kepada 4 atlet dengan porsi yang berbeda. Sedangkan 40 persennya dipotong pengurus dengan alasan untuk pembinaan atlet.
“Tidak ada penjelasan resmi. Katanya untuk pembinaan, tapi kami tidak pernah diajak rapat atau diberi surat pemberitahuan,” ujar SA, Kamis (6/11/2025).
SA menilai potongan itu terlalu besar dan dilakukan secara sepihak.
“Empat puluh persen itu banyak. Kalau memang untuk pembinaan, seharusnya disampaikan terbuka sejak awal,” katanya.
Ketua Pelti Kota Madiun, dr. Tauhid Islamy saat dikonfirmasi juga belum memberikan penjelasan rinci.
"Saya sudah melapor kepada Bapak Wali Kota dan beliau sudah paham. Semoga jawaban ini cukup menjelaskan,” ujarnya singkat melalui pesan tertulis.
Namun, ketika ditanya soal kebenaran adanya potongan bonus atlet, Tauhid tidak menjawab.
Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari KONI Kota Madiun, Disbudparpora, maupun Pelti terkait dasar pemotongan bonus tersebut serta mekanisme penggunaannya untuk kegiatan pembinaan atlet.
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais





