11 November 2025

Get In Touch

Realisasi Program "Gerobak Cinta”, Bupati Jember Berharap Bisa Dongkrak Ekonomi Rakyat Kecil

Bupati Jember Gus Fawait saat dalam acara dialog bersama kalangan UMKM bersama Kementerian UMKM beberapa waktu lalu.
Bupati Jember Gus Fawait saat dalam acara dialog bersama kalangan UMKM bersama Kementerian UMKM beberapa waktu lalu.

JEMBER (Lentera) - Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) mulai merealisasikan program Gerobak Cinta (Gerobak dan Rombong Bantuan Cipta Tangguh) sebagai upaya memperkuat ekonomi rakyat. Program ini menyasar pedagang kecil, pelaku UMKM, dan mlijo yang menjadi bagian penting dari perputaran ekonomi di tingkat bawah.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menilai Gerobak Cinta menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap pelaku usaha kecil. “Kita ingin wajah kota hidup, PKL tertata, UMKM kuat, dan masyarakat sejahtera,” ujarnya.

Gus Fawait juga menegaskan bahwa arah ekonomi Jember kini diarahkan pada tiga poros utama: penguatan ekonomi mikro, peningkatan daya saing UMKM, dan penciptaan ekosistem usaha yang inklusif serta berkelanjutan.

“Di balik rombong sederhana itu ada keluarga yang menggantungkan harapan. Gerobak Cinta bukan sekadar alat berdagang, tetapi simbol keadilan ekonomi dan cinta pemerintah untuk rakyatnya,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Jember menargetkan program ini mampu meningkatkan omzet pedagang hingga 20 persen dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berada di kisaran 5,3–5,5 persen pada 2025.  

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember Sartini menyampaikan, Program Gerobak Cinta dirancang berbasis Data Tunggal Sensus Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Dari 2.800 data awal, sebanyak 1.282 penerima ditetapkan sebagai sasaran bantuan, khususnya dari masyarakat berpenghasilan rendah atau desil 1–5.

“Gerobak Cinta adalah bentuk kehadiran pemerintah di jantung ekonomi rakyat, menciptakan lapangan kerja dan menopang perputaran ekonomi harian,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember Sartini.

Menurut Sartini, sektor perdagangan besar dan eceran sendiri menyumbang 14,82 persen terhadap PDRB Jember pada 2024. Namun, pelaku usaha mikro kerap menghadapi keterbatasan modal, sarana usaha yang kurang memadai, serta rentan fluktuasi harga. Program ini diharapkan menjawab persoalan tersebut melalui pendekatan pemberdayaan berkelanjutan. (mok/ads)


Reporter : PJ Moko
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.