11 November 2025

Get In Touch

Penantian Panjang, Atlet hingga Pengurus Anggar Kota Malang Akhirnya Terima Penghargaan di Momen Hari Pahlawan

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi. (Santi/Lentera)
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Para atlet, pelatih, hingga pengurus cabang olahraga (cabor) anggar Kota Malang akhirnya menerima penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Hal ini diberikan usai penantian panjang akibat polemik yang melanda cabor tersebut dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Serta diserahkan bertepatan dengan momen Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

"Yang selama ini ditunggu dan kita upayakan. Alhamdulillah pada momentum Hari Pahlawan ini, untuk cabor anggar, atlet dan pelatihnya, termasuk pengurus yang telah berprestasi di Porprov IX Jatim kemarin, telah diberikan piagam penghargaan yang langsung diserahkan Wali Kota Malang beserta Wakil Wali Kota Malang," ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi.

Ia menambahkan, momentum Hari Pahlawan dipilih sebagai saat yang tepat untuk memberikan penghargaan, karena memiliki makna mendalam bagi semangat perjuangan dan sportivitas atlet.

"Momentum Hari Pahlawan ini penuh arti perjuangan bagi bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan momentum yang luar biasa ini bisa terus membangkitkan semangat atlet cabor anggar untuk terus berprestasi di masa yang akan datang," katanya.

Baihaqi menjelaskan, bentuk penghargaan yang diberikan berupa piagam bagi atlet, pelatih, dan pengurus yang dinilai berprestasi di ajang Porprov IX Jatim. Pemberian penghargaan ini, lanjutnya, disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan pemerintah daerah.

"Ini kami sesuaikan dengan peraturan dan ketentuan. Jadi mereka dari cabor anggar ini kami berikan piagam penghargaan bagi atlet berprestasi pada Porprov IX Jatim. Jadi kategori atlet berprestasi, ini yang sudah kita upayakan," jelasnya.

Meski belum berbentuk bonus atau insentif tunai seperti para atlet Porprov lainnya, Baihaqi menegaskan Pemkot Malang tetap berkomitmen memberikan apresiasi terhadap atlet yang telah mengharumkan nama daerah. Adapun pemberian bonus berbasis capaian medali akan difasilitasi melalui anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang.

"Kalau medali itu kan yang menentukan KONI. Kami Pemkot Malang tetap memberikan apresiasi sebagai atlet berprestasi. Nanti mereka bukan mendapatkan bonus, karena bonus itu identik dengan medali. Maka sudah disiapkan melalui anggaran KONI Kota Malang bagi atlet anggar," terangnya.

Lebih lanjut, Baihaqi menyebutkan total bonus yang disiapkan oleh KONI Kota Malang bagi para atlet anggar mencapai Rp75 juta. "Totalnya Rp75 juta. Secara rinci untuk atlet, pelatih, dan cabornya berapa, bisa dikomunikasikan dengan KONI," tambahnya.

Untuk diketahui, dalam pemberitaan sebelumnya, Pemkot Malang menyayangkan polemik yang melanda cabor anggar dalam pelaksanaan Porprov IX Jatim 2025. Polemik tersebut menyebabkan medali yang diraih para atlet belum diakui secara resmi oleh KONI Jawa Timur dan berdampak pada tertundanya pemberian penghargaan maupun bonus.

Sebagai informasi, pertandingan cabor anggar pada Porprov IX Jatim yang digelar pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025 lalu sempat dibatalkan. Pembatalan dilakukan setelah KONI Jawa Timur memberhentikan Technical Delegate (TD) pada 22 Juli 2025, menyusul dualisme kepengurusan yang belum terselesaikan.

Dualitas kepengurusan tersebut melibatkan dua pihak yang sama-sama mengklaim sebagai Pengurus Besar (PB) Federasi Anggar Indonesia. Satu pihak berada di bawah naungan KONI yang dipimpin Agung Setiawan, sementara pihak lainnya di bawah Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diketuai Amir Yanto.

Akibat kondisi itu, medali yang berhasil diraih oleh atlet, termasuk dari Kota Malang, belum dapat diakui secara resmi oleh penyelenggara Porprov.  (*)

 

Reporter: Santi Wahyu

Editor : Lutfiyu Handi 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.