19 November 2025

Get In Touch

Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Kuasai 41 Dapur MBG, Disorot Tapi Dianggap Pahlawan Oleh BGN

Yasika Aulia Ramadhani (kanan) penguasa 41 dapur MBG, anak Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Yasir Mahmud. (foto:ist/Tribunnews)
Yasika Aulia Ramadhani (kanan) penguasa 41 dapur MBG, anak Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Yasir Mahmud. (foto:ist/Tribunnews)

MAKASSAR (Lentera) - Jagat media sosial tengah dihebohkan oleh sosok, Yasika Aulia Ramadhani, putri Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Yasir Machmud.

Gadis berusia 20 tahun itu mencuri perhatian publik karena mengelola 41 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Nama Yasika mendadak menjadi sorotan publik setelah dirinya mengaku mengelola puluhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Sulsel. Pernyataan tersebut disampaikan, saat peresmian salah satu dapur MBG di Jalan Merdeka, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, pada Jumat (14/11/2025) mengutip Tribunnews, Rabu (19/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Yasika menjelaskan bahwa Yayasan Yasika Group kini telah mengoperasikan 41 dapur SPPG yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Dari total tersebut, 16 dapur berada di Kota Makassar, 3 di Kota Parepare, 2 di Kabupaten Gowa, serta 10 dapur di Kabupaten Bone yang baru saja diresmikan. Selain unit yang sudah berjalan, Yasika juga membeberkan bahwa masih ada tiga dapur baru yang tengah dirampungkan.

Lokasinya meliputi Kecamatan Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge, Dua Boccoe, dan Kajuara.

“Sejak 6 Januari 2025, kami memulai dari Makassar sebagai pelopor makanan bergizi di Sulsel. Melalui Asta Cita MBG, kami ingin mempercepat pemenuhan gizi anak bangsa,” jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa dapur-dapur MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah. 

Sebanyak 17 dapur yang sudah beroperasi menyerap sekitar 50 pekerja per unit, sehingga total 850 tenaga kerja telah terserap. Sementara itu, penerima manfaat telah mencapai 60 ribu orang.

“Dapur-dapur MBG menggerakkan ekonomi lokal karena seluruh bahan baku dipasok dari petani, peternak, dan pekebun,” imbuhnya.

Bangunan dapur dirancang kokoh dengan masa pakai 30–35 tahun dan dilengkapi peralatan modern dari Gastro. Target utama program ini adalah melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi turut memberikan apresiasi terhadap kerja kolaboratif seluruh pihak.

"Selamat atas peresmian SPPG dan 10 dapur bergizi di Bone. Ini adalah bukti komitmen pemerintah dan mitra daerah,"ujarnya. 

"Yasika Group telah menghadirkan lebih dari 40 dapur. Ini kontribusi nyata Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud dalam membangun ekonomi daerah,” sambungnya.

Ia menekankan, pentingnya ketersediaan bahan pangan dari pemerintah daerah serta pelibatan industri lokal.

“SPPG memberikan multiefek ekonomi, menekan pengangguran, sekaligus memastikan kecerdasan dan kesehatan anak melalui pemenuhan gizi,” tegasnya.

Fatmawati menutup sambutannya, dengan mengajak semua pihak untuk mempertahankan kolaborasi dalam menekan angka stunting di Sulawesi Selatan.

“Ini adalah langkah nyata meningkatkan kualitas anak bangsa dan menurunkan stunting. Kolaborasi ini harus terus kita jaga,” kata dia. 

Sementara itu, menanggapi sorotan publik tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana memberikan penjelasan terkait mekanisme kemitraan dan pendirian dapur MBG.

“Pendaftaran menjadi mitra Badan Gizi, membentuk SPPG hanya dilakukan melalui portal mitra, mitra.bgn.go.id,” ujar Dadan saat menghadiri peluncuran kampanye nasional MBG di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

Dadan menegaskan pihaknya tidak mengetahui latar belakang individu yang mendaftar. Ia menyebut, proses seleksi berfokus pada profesionalisme, kelengkapan administrasi, dan kesanggupan operasional. Dadan juga menjelaskan BGN telah menetapkan batasan bagi yayasan yang ingin mengelola dapur MBG.

“Satu yayasan yang hanya boleh mengelola 10 untuk di provinsi yang sama. Kalau dia pindah provinsi hanya lima. Jadi itu sudah pasti, kecuali yayasan yang berafiliasi dengan institusi," kata Dadan.

Menurut Dadan, pihaknya menghargai siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pembangunan SPPG. Ia menyebut, para mitra sebagaimana Yasika Aulia sebagai “pahlawan merah putih”, karena membantu percepatan penyediaan sarana prasarana untuk pemenuhan hak anak Indonesia mendapatkan makan bergizi.

“Saat ini sudah ada 15.267 dapur yang 100 persen kemitraan dan mereka mampu membangun," kata Dadan.

Terkait heboh sosok Yasika Aulia yang memiliki 41 dapur MBG, Dadan justru mengapresiasinya.

"Kami menghargai mereka. Mereka itu adalah pahlawan dan pejuang merah putih kita," kata Dadan.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.