SURABAYA (Lentera) -Ratusan mahasiswa Petra Christian University (PCU) bersama warga Kelurahan Siwalankerto membuat inovasi ramah lingkungan dengan membuat edible plastic sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Edible plastic adalah kemasan yang dapat dimakan, terbuat dari bahan-bahan alami dan aman dikonsumsi. Kegiatan ini merupakan program Kampung Binaan Mahasiswa (KBM) IX Badan Eksekutif Mahasiswa PCU pada 22–23 November 2025.
Workshop pembuatan edible plastic diadakan di Kantor Kelurahan Siwalankerto dan dipandu oleh dua dosen Food Technology PCU, Dr. Renny Indrawati, S.TP., M.Nat.Sc., M.Si., serta Yosinta Christie Setiabudi, S.T.P., M.Sc. Masing-masing diikuti oleh 228 mahasiswa, terbagi dalam 43 kelompok yang didampingi satu warga.
Ketua Panitia KBM IX, Marcell Nathaniel Julian, mengatakan, sampah plastik merupakan salah satu jenis limbah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai secara alami.
Kantong plastik, misalnya, bisa terurai dalam waktu 10 hingga 1.000 tahun, sementara botol plastik membutuhkan sekitar 450 tahun. Untuk itu, mahasiswa PCU mengajak warga beralih ke solusi ramah lingkungan, termasuk melalui penggunaan edible plastic, lembaran plastik yang dapat terurai dan bahkan aman dikonsumsi.
“Mahasiswa dan warga saling belajar langkah demi langkah proses pembuatan edible plastic secara sederhana, yaitu dengan mencampurkan tepung tapioka, gliserol, dan air, kemudian dipanaskan hingga membentuk lembaran plastik ramah lingkungan,” jelasnya, Minggu (23/11/2025).
Hasil edible plastic yang dibuat pun langsung digunakan untuk membungkus teh, kopi, dan gula sebelum diseduh.
Selain belajar membuat edible plastic, peserta juga diajak mempraktikkan pengelolaan sampah melalui pembuatan ecobricks. Sebanyak 33 tim mahasiswa mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik hingga padat, kemudian menyusunnya menjadi pot tanaman.
Pot tersebut digunakan untuk menanam bibit cabai, lalu diberikan kepada warga di Gang Pisang, kawasan permukiman padat dengan ruang terbuka hijau terbatas.
Marcell berharap kegiatan ini memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. “Kegiatan ini menjadi wadah bagi warga dan mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian ruang terbuka hijau serta pengelolaan sampah yang baik. Semoga mereka bisa mempraktikkan pembuatan dan penggunaan edible plastic serta ecobricks dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH




