MADIUN (Lentera) — Matematika sering dianggap siswa sekolah dasar (SD) sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Untuk mengikis momok itu Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Saradan dan Gemarang memperkenalkan metode Gampang, Asyik, Menyenangkan (Gasing) . Metode ini diharapkan menjadi alternatif pembelajaran yang lebih dekat dengan dunia anak.
Implementasi metode ini diawali dengan pelatihan pengimbasan yang diikuti guru perwakilan dari dua wilayah tersebut. Pelatihan digelar pada 10–14 November 2025 di Gedung Korwil 1 Saradan–Gemarang.
“Dengan pelatihan Gasing ini, kami berharap peserta didik dapat menyukai matematika. Guru memiliki peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bukan menegangkan,” ujar Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Saradan–Gemarang, Maryono, Senin (1/12/2025).
Ia menegaskan, pengimbasan bukan sekadar transfer materi, namun mendorong perubahan cara pandang guru terhadap proses belajar mengajar. Fokus utama adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan kebahagiaan siswa saat belajar berhitung.
Trainer dalam pelatihan tersebut membekali peserta dengan teknik berhitung cepat yang diklaim mampu mengubah persepsi siswa terhadap matematika. Upaya ini mendapat apresiasi dari satuan pendidikan di wilayah pegunungan tersebut.
“Meskipun berada di daerah terpencil, kemampuan numerasi siswa harus bisa bersaing. Melalui metode Gasing, kita buktikan bahwa dengan semangat dan metode tepat akan lahir generasi hebat,” ungkap Ketua K3S Kecamatan Gemarang, Totok Darminto.
Sementara, Ketua K3S Saradan, Moh. Yusro, menambahkan bahwa tidak ada anak yang tidak mampu belajar matematika jika diberikan pendekatan yang tepat. “Tidak ada anak bodoh. Mereka hanya belum mengerti. Tugas guru adalah membuat yang belum paham menjadi paham, yang sudah paham menjadi percaya diri, dan yang cerdas menjadi unggul,” tegasnya.
Semangat transformasi pendidikan melalui metode Gasing diharapkan mampu menepis stigma negatif terhadap matematika. Sekaligus mendukung tagline “Madiun Pandai Berhitung,” menuju generasi yang cerdas, ceria, dan berkarakter. (*)
Reporter : Wiwiet Eko Prasetyo
Editor : Lutfiyu Handi




