08 December 2025

Get In Touch

Musim Hujan Komoditas di Pasar Gadang Mulai Naik, Harga Bawang Merah Tembus Rp48 Ribu

Salah satu penjual bawang di Pasar Gadang Lama, Rabu (3/12/2025) (Santi/Lentera)
Salah satu penjual bawang di Pasar Gadang Lama, Rabu (3/12/2025) (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) -Harga bawang merah di Pasar Gadang Lama, Kota Malang mengalami kenaikan hingga mencapai Rp48 ribu per kilogramnya. Lonjakan harga terpantau sejak 28 November lalu, atau menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

"Naiknya mulai tanggal 28 kemarin. Karena musim hujan, ya. Banyak yang rusak, menjemurnya sulit, dan kalau bawang kena hujan itu cepat busuk dan batangnya rusak," ujar salah satu pedagang di Pasar Gadang Lama, Usman Ali (60), ditemui di lapaknya, Rabu (3/12/2025).

Usman menyebut, harga bawang merah yang biasanya berada di kisaran Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram, dan kadang naik menjadi Rp40 ribu, kini melonjak hingga Rp48 ribu per kilogram.

Meski harga naik, Usman mengaku penjualan tidak mengalami penurunan signifikan. Ia menilai masyarakat sudah memahami pola kenaikan harga bawang merah pada musim hujan.

"Tetapi pelanggan yang biasanya beli satu kilogram, kadang hanya beli setengah kilo. Tapi alhamdulillah masih cukup stabil penjualannya," katanya.

Usman juga memastikan stok masih aman. Dalam sehari ia menyediakan sekitar 40 kilogram bawang merah dan 60 kilogram bawang putih. Seluruh pasokan ia ambil dari Pasar Induk Gadang. Sementara harga bawang putih, kata dia, masih stabil di kisaran Rp30 ribu per kilogram selama hampir satu tahun terakhir.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain. Ngatinem, pedagang cabai, menyebut harga cabai mengalami kenaikan sejak dua hari terakhir. Cabai rawit kini dijual Rp75 ribu per kilogram, dari sebelumnya berada di kisaran Rp55 ribu hingga Rp65 ribu.

Untuk cabai merah besar, menurutnya harga saat ini berada di angka Rp50 ribu per kilogram. "Sekarang pembeli menurun. Jarang ada yang beli," kata Ngatinem.

Kondisi serupa terjadi pada komoditas daging ayam. Sutaji, pedagang ayam, menyampaikan harga ayam potong kini berada di kisaran Rp36 ribu hingga Rp37 ribu per kilogram. Ia menyebut kenaikan kali ini sebagai yang paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kenaikan harga tersebut, dirasakan Sutaji, cukup berdampak pada penjualan yang ikut menurun. Stok yang biasanya mencapai 1,5 kuintal per hari kini terpaksa dikurangi menjadi sekitar 1 kuintal, bahkan kadang hanya 80 kilogram. "Kalau harga stabil biasanya habis. Sekarang tidak," tuturnya.

Ia menjelaskan kenaikan harga terjadi karena pasokan ayam sedang sulit. Seluruh stok ia peroleh dari kemitraan. “Ini sepi karena harga lagi naik saja. Kalau stabil ya ramai,” kata pedagang yang sudah berjualan sejak 2011 itu.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan inspeksi ke Pasar Gadang Lama untuk memantau perkembangan harga menjelang Nataru, Rabu (3/12/2025). Dari hasil peninjauan, Wahyu membenarkan adanya kenaikan pada sejumlah komoditas.

Dijelaskannya, TPID akan kembali menggelar High Level Meeting untuk membahas langkah penanganan lebih lanjut. Salah satu opsi intervensi yang akan dikaji, yakni membuka kembali Warung Tekan Inflasi (WTI) dengan fokus pada komoditas yang mengalami kenaikan signifikan.

"Dengan pemantauan ini kami bisa mengetahui langsung mana komoditas yang naik, mana yang langka, mana yang stoknya tersedia, dan mana yang harganya tinggi," katanya.

Apabila diperlukan, Wahyu memastikan pemerintah daerah siap mengambil kebijakan intervensi harga agar inflasi tetap terkendali. Serta kebutuhan masyarakat menjelang libur akhir tahun dapat terpenuhi dengan baik.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.