05 December 2025

Get In Touch

Wali Kota Wahyu Ungkap Penyebab Banjir di Kota Malang, Tidak Adanya Drainase di Jalur Provinsi

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meninjau salah satu bangunan yang terdampak banjir di Gang Sidomulyo, Kecamatan Blimbing, Jumat (5/12/2025.) (Santi/Lentera)
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meninjau salah satu bangunan yang terdampak banjir di Gang Sidomulyo, Kecamatan Blimbing, Jumat (5/12/2025.) (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan penyebab banjir di Kota Malang, Kamis (4/12/2025) kemarin, selain tingginya intensitas hujan, juga tidak optimalnya dan tidak adanya drainase di jalur provinsi. 

Hal ini disampaikan Wali Kota Wayu ketika turun langsung meninjau lokasi pasca banjir di Jalan Sidomulyo Gang III, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, pada Jumat (5/12/2025).

Datang bersama jajaran OPD terkait, Wahyu memetakan penyebab hingga rencana penanganan banjir yang sempat merendam kawasan tersebut.

Menurut Wahyu, banjir disebabkan tingginya intensitas hujan pada Kamis (4/12/2025) serta ketidakoptimalan sarana prasarana drainase. Aliran air dari atas, terutama dari Jalan Ahmad Yani yang merupakan jalan provinsi, langsung mengarah ke permukiman warga karena tidak tersedia saluran pembuangan air di jalur tersebut.

"Totalnya di sini ada 19 rumah yang terdampak. Di atas itu tidak ada drainasenya. Jadi setiap hujan deras, air akan turun ke sini. Lokasinya juga memang cekungan sehingga air mencari alirannya ke bawah," ujarnya, ditemui di lokasi.

Selain itu, kondisi saluran air di kawasan Gang Sidomulyo juga memperburuk situasi. Wahyu menyebut banyak saluran yang tidak memiliki bak kontrol serta dipenuhi timbunan sampah, sehingga aliran air meluap dan masuk ke rumah-rumah warga.

Ia mencontohkan, dua rumah yang mengalami kerusakan cukup berat akibat tekanan air.

"Ada satu rumah milik anggota Satlinmas yang jebol temboknya. Istrinya sempat hanyut tetapi berhasil diselamatkan. Rumah kedua juga mengalami jebol pada bagian tembok hingga kamar mandinya ikut hanyut," jelas Wahyu.

Wahyu mengaku, telah meminta Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang untuk segera melakukan pemetaan ulang terhadap sistem drainase di kawasan tersebut. Pemkot juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pembangunan drainase baru di sepanjang Jalan Ahmad Yani.

"Kalau drainase di atas itu ada, airnya bisa langsung masuk ke saluran, tidak turun semua ke permukiman. Ini harus kita koordinasikan dengan Pemprov," tegasnya.

Selain upaya teknis dari pemerintah, Wahyu menekankan pentingnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan saluran air. Ia menyoroti, keberadaan bangunan yang berdiri di atas saluran dan potensi penyumbatan akibat sampah yang menumpuk.

"Saya sudah minta Kasatpol PP mengecek bangunan yang berdiri di atas saluran air. Kesadaran masyarakat sangat penting. Kita membangun saluran sebagus apa pun kalau tidak dijaga, ya tetap akan banjir," katanya.

Untuk langkah cepat, Pemkot menyiapkan pemasangan bak pasir sebagai penguat sementara pada titik rawan jebol. Selain itu, normalisasi saluran serta kerja bakti massal akan digencarkan bersama warga sekitar.

"Penanganan banjir ini tidak bisa hanya pemerintah. Harus sinergi dan kebersamaan. Ini juga terjadi di banyak titik lain di Kota Malang. Jadi kita perkuat kolaborasi untuk mengurangi risiko," tambahnya.

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.