06 December 2025

Get In Touch

Pemerintah Akan Percepat Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hong Kong

Menlu RI Sugiono ditemui usai serah terima bantuan untuk korban banjir Sumatra kepada BNPB di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Antara)
Menlu RI Sugiono ditemui usai serah terima bantuan untuk korban banjir Sumatra kepada BNPB di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Antara)

JAKARTA (Lentera) - Pemerintah akan mengusahakan percepatan pemulangan jenazah 9 Warga Negara Indonesia yang menjadi korban kebakaran kompleks apartemen di Hong Kong, pekan lalu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyampaikan memang ada kendala peraturan setempat mengenai pemulangan. "Tapi kami juga terus berusaha mencari jalan supaya prosesnya dipercepat," katanya usai serah terima bantuan Kemlu RI untuk korban banjir Sumatra di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat (5/12/2025). 

Ia menyebut prosedur pemulangan jenazah dari Hong Kong pada umumnya berjalan cukup lama. Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mempercepat prosesnya.

Dalam kesempatan itu, Sugiono juga mengungkapkan duka citanya untuk WNI yang menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut, dilansir antara.

Sementara itu pada Minggu (30/11/2025), juru bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, memastikan bahwa KJRI Hong Kong telah membentuk tim koordinasi keluarga untuk membantu pemulangan jenazah WNI korban kebakaran.

Dia mengatakan bahwa tim tersebut bertugas memastikan semua informasi yang diperlukan serta pertanyaan dari keluarga WNI yang menjadi korban kebakaran tersebut dapat ditangani dengan baik.

Kebakaran besar yang terjadi di kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, pada 26 November 2025 tersebut menyebabkan sekurangnya 159 orang tewas, 79 orang terluka, dan 31 lainnya masih hilang.

Berdasarkan data terbaru Kemlu RI ada 9 WNI meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran itu, sementara 129 WNI lainnya dipastikan selamat, 1 orang dalam perawatan medis, dan 1 orang lainnya masih belum ditemukan.

Ada 140 WNI, semuanya pekerja sektor domestik, diketahui tinggal di kompleks Wang Fuk Court.

Sebanyak 21 orang dari pihak kontraktor utama, sub-kontraktor perancah dan alarm kebakaran, serta konsultan teknis telah ditahan otoritas Hong Kong terkait kasus kebakaran besar tersebut.

Menurut penyelidik, perancah bambu dan lembaran plastik penutup jendela diduga menjadi penyebab penyebaran api terjadi begitu cepat hingga melalap beberapa lantai dalam hitungan menit. (*)

 

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.