UNGARAN (Lentera) -Bencana longsor merusak dua rumah di Dusun Samirono RT 10/RW 2, Desa Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Salah satu rumah yang terdampak milik Sri Sumarsini (70), yang hanya berselang 10 menit setelah ia memperingatkan warga soal potensi longsor.
Baru Kirim Peringatan, Longsor Terjadi
Longsor terjadi pada Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama dua hari.
Sri mengaku rumahnya rusak karena tertimpa material bangunan dari rumah tetangganya, Budiono.
“Rumah saya letaknya di bawah rumah Pak Budiono, sekitar lima meter,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
Sri mengungkap, sebelum kejadian Budiono sempat memberi tahu rumahnya mengalami retakan.
Merasa perlu waspada, Sri segera membagikan informasi tersebut ke grup WhatsApp RT karena di samping rumah terdapat jalur warga yang sering dilalui.
Namun, hanya 10 menit setelah peringatan itu dikirim, Sri yang berada di ruang tamu mendengar suara keras mirip ledakan.
“Suara sangat keras dan mengagetkan. Saya langsung keluar rumah karena takut,” ujarnya.
Dinding Jebol, Pondasi Ambrol
Akibat longsor tersebut, dua ruang di rumah Sri mengalami kerusakan—satu kamar dan ruang makan—karena dindingnya jebol. Sementara rumah Budiono mengalami kerusakan di bagian belakang setelah pondasinya ambrol.
“Ini adalah kejadian pertama yang menimpa rumah kami. Kami bersyukur meski rumah rusak, tidak ada yang menjadi korban,” kata Sri, mengutip Kompas.
Setelah kejadian, perangkat Kecamatan Getasan turun mengecek lokasi. Ekskavator yang digunakan dalam proyek pelebaran jalan juga dikerahkan untuk membersihkan material longsor.
Sri menyebut warga sigap merespons peringatan awal sehingga tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut (*)
Editor: Arifin BH




