19 December 2025

Get In Touch

Pengukuhan Pengurus Baru FKUB Kabupaten Kediri, Ini Pesan Bupati Mas Dhito

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat pengukuhan Pengurus FKUB Kabupaten Kediri masa bhakti 2025-2029, Kamis (18/12/2025).
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat pengukuhan Pengurus FKUB Kabupaten Kediri masa bhakti 2025-2029, Kamis (18/12/2025).

KEDIRI (Lentera) - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana memberikan pesan untuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri masa bhakti 2025-2029, agar menjaga kerukunan antar umat dan menetralisir radikalisme.

Pengukuhan pengurus baru FKUB Kabupaten Kediri yang diketuai KH Misbahul Munir, pengasuh dari Ponpes Miftahul Ulum, Kecamatan Pare tersebut bertempat di Ruang Tegowangi, Lantai 3 Gedung BKAD Pemkab Kediri, Kamis (18/12/2025) siang.

Kepada pengurus yang baru Bupati Kediri yang biasa disapa Mas Dhito menyampaikan, meski di Kabupaten Kediri mayoritas warganya muslim, pihaknya berharap FKUB bisa tetap menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Sampai dengan hari ini di Kabupaten Kediri alhamdulilah nihil gesekan antar umat beragama, itu yang harus kita syukuri dan harus kita jaga kedepannya," kata Mas Dhito.

Kemudian, Mas Dhito juga berpesan kepada pengurus FKUB supaya dapat menetralisir dan meminimalisir berkembangnya paham radikalisme di Kabupaten Kediri.

Terlebih dengan adanya bandara, mobilitas orang keluar masuk Kabupaten Kediri akan jauh lebih mudah. Pihaknya pun meyakini, paham radikalisme itu telah masuk di Kabupaten Kediri.

"Dan saya yakin di beberapa daerah itu juga terjadi, maka itu (menetralisir radikalisme) yang harus dilakukan FKUB," tambahnya.

Terkait pencegahan radikalisme tersebut, Mas Dhito juga mengingatkan, kepada FKUB untuk lebih ketat dalam melakukan screening izin pendirian rumah ibadah.

Sebab, salah satu syarat pendirian rumah ibadah yakni mengantongi rekomendasi dari FKUB. Ditegaskan Mas Dhito, pengetatan rekomendasi itu, bukan berarti untuk mempersulit pendirian rumah ibadah.

"FKUB harus bisa melakukan screening, monitoring, mana kira-kira rumah ibadah yang dianggap punya tendensi untuk radikalisme," tandasnya.

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.