01 January 2026

Get In Touch

Jadi Titik Sentral, Dishub Fokus Arus Masuk dan Titik Rawan Macet di Kota Malang saat Nataru

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. (Santi/Lentera)
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Arus masuk kendaraan dari arah Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, menjadi fokus utama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.

Hal ini menyusul prediksi meningkatnya pergerakan masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), di mana Kota Malang diperkirakan menjadi titik sentral pergerakan di wilayah Malang Raya.

"Fokus utama kami adalah mengatur arus masuk ke Kota Malang dari arah Jalan Ahmad Yani," ujar Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Sabtu (20/12/2025).

Menurutnya, Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu pintu masuk paling krusial menuju Kota Malang, khususnya bagi kendaraan dari arah Kabupaten Malang dan jalur luar kota lainnya.

Pria yang akrab dengan sapaan Jaya, ini mengungkapkan berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, volume pergerakan masyarakat pada momen Nataru kali ini diprediksi mengalami kenaikan sekitar 7 persen dibandingkan periode sebelumnya.

"Angka tersebut mencakup seluruh pergerakan orang, termasuk yang menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Sementara itu, untuk wilayah Malang Raya, peningkatan pergerakan masyarakat diperkirakan berada di angka 2,71 persen dibandingkan tahun lalu. Dalam konteks ini, Jaya menyebut Kota Malang dinilai memiliki peran strategis, baik sebagai destinasi wisata maupun sebagai jalur lintasan menuju daerah lain.

"Kota Malang sangat mungkin menjadi titik sentral, baik sebagai destinasi wisata maupun jalur lintasan. Misalnya, jika arah ke Kota Batu sudah penuh, arus kendaraan akan dialihkan melalui Tol Pakis atau Tol Madyopuro," ungkap Jaya.

Dijelaskannya, untuk mengantisipasi potensi kepadatan tersebut, Dishub telah menyiapkan langkah-langkah pengendalian lalu lintas bersama pihak terkait. Menurut Jaya, rekayasa lalu lintas akan dilakukan oleh Polresta Malang Kota secara insidental dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Selain itu, pihaknya bersama aparat kepolisian akan menempatkan Pos Pelayanan, Pos Pantau, dan Pos Pengamanan di sejumlah titik strategis untuk mendukung kelancaran arus kendaraan selama periode libur Nataru.

Lebih lanjut, pemanfaatan teknologi juga menjadi bagian dari strategi pengawasan lalu lintas. Jaya menyebut akan mengoptimalkan sistem Area Traffic Control System (ATCS) serta jaringan CCTV untuk melakukan pemantauan kondisi lalu lintas secara real time di Kota Malang.

"Biasanya titik kepadatan dari arah kabupaten Malang terjadi di daerah Kacuk hingga ke arah pabrik gula Kebon Agung. Masalah transportasi ini sifatnya integrasi sektoral, jadi Kota dan Kabupaten Malang tidak bisa sendiri-sendiri, kami harus menjadi satu kesatuan koordinasi," jelasnya.

Adapun sejumlah titik di dalam Kota Malang yang diprediksi rawan terjadi kepadatan lalu lintas, antara lain sepanjang Jalan Ahmad Yani hingga kawasan gedung Malang Creative Center (MCC) di Kecamatan Blimbing, serta jalur menuju Tol Madyopuro.

Selain itu, potensi kepadatan juga diperkirakan terjadi di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), Jalan Borobudur, hingga ke arah Universitas Brawijaya (UB) di Kecamatan Lowokwaru, yang selama ini menjadi jalur utama aktivitas masyarakat dan wisatawan.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.