01 January 2026

Get In Touch

Selama Libur Nataru, Exit Tol Madyopuro hingga Jalan Veteran Kota Malang jadi Titik Rawan Gelandangan-Pengemis

Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono. (Santi/Lentera)
Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Sejumlah kawasan strategis di Kota Malang terpantau menjadi titik rawan munculnya gelandangan dan pengemis (gepeng) selama masa liburan akhir tahun, diantaranya Exit Tol Madyopuro hingga kawasan Jalan Veteran. 

Aktivitas gepeng kerap meningkat, seiring tingginya mobilitas masyarakat saat libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang, Heru Mulyono, mengatakan gepeng merupakan permasalahan yang hampir setiap hari ditemui di wilayah Kota Malang.

"Gepeng seperti badut pengamen, manusia silver itu kan sebenarnya permasalahan yang setiap hari sebetulnya ada. Kami juga melakukan penertiban setiap hari," ujar Heru, Rabu (31/12/2025).

Meski demikian, Heru mengakui pada masa libur panjang seperti Natal 2025 kemarin dan Tahun Baru 2026, terdapat sejumlah titik tertentu yang menunjukkan peningkatan aktivitas gepeng. Namun, peningkatan tersebut bersifat relatif dan tidak merata di seluruh wilayah kota.

"Ada titik yang meningkat, ada juga titik yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada," jelasnya.

Berdasarkan pemantauan Satpol PP Kota Malang, beberapa lokasi yang kerap menjadi titik rawan kemunculan gepeng selama liburan antara lain Exit Tol Madyopuro, perempatan Jalan Mergan, dan perempatan Jalan Kaliurang. Lokasi-lokasi tersebut dinilai strategis karena menjadi jalur lalu lintas padat dan akses keluar masuk kendaraan.

Selain itu, kawasan Jalan Veteran juga menjadi salah satu titik yang sering muncul sebagai lokasi baru aktivitas gepeng. Heru menyebut, kemunculan di Jalan Veteran merupakan dampak dari penertiban yang rutin dilakukan di kawasan Jalan Dieng.

"Di Dieng itu sering kami tertibkan. Nah, mereka larinya ke selatan ke perempatan Mergan, kemudian yang ke utara itu ke Jalan Veteran," ungkapnya.

Heru juga menjelaskan, kondisi tersebut membuat pola persebaran gepeng seolah terpecah. Saat satu titik diperketat pengawasannya, para gepeng berpindah ke kawasan lain yang dinilai lebih aman dan ramai.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satpol PP Kota Malang terus melakukan patroli rutin setiap hari. Penertiban akan langsung dilakukan apabila petugas menemukan aktivitas gepeng di lapangan, terlebih jika terdapat laporan atau pengaduan dari masyarakat.

"Kami setiap hari keliling. Kalau diketemukan ya kami tertibkan, apalagi kalau sudah ada pengaduan, itu pasti kami tindaklanjuti," tegas Heru.

Selama masa liburan, pihaknya juga menyiagakan personel di pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan) yang tersebar di sejumlah titik Kota Malang. Meski jumlah personel tidak mengalami penambahan, konsentrasi pengamanan difokuskan pada titik-titik rawan.

"Gepeng itu seolah sudah menjadi profesi. Tapi penertiban tetap kami lakukan," katanya.

Lebih lanjut, Heru menuturkan khusus bagi gepeng yang melibatkan anak-anak, pihaknya mengambil langkah lanjutan dengan berkoordinasi bersama pihak kelurahan. Lurah setempat akan dipanggil untuk bersama-sama melakukan pengawasan agar anak-anak tidak kembali turun ke jalan dan terlibat dalam aktivitas mengemis.

"Kalau masih anak-anak, kami koordinasikan dengan kelurahan. Kami panggil lurahnya supaya bisa sama-sama dijaga agar tidak sampai mengemis lagi," pungkasnya.


Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.