16 April 2025

Get In Touch

Wakapolri Minta Kapolda Jatim All Out Tangani Klaster Ponpes di Banyuwangi

Wakapolri Minta Kapolda Jatim All Out Tangani Klaster Ponpes di Banyuwangi

Surabaya – Klaster Covid-19 di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung di Kec. Tegalsari, Banyuwangi mendapat perhatian berbagai pihak. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Gator Eddy Pramono, memerintahkan secara langsung pada Kapolda Jatim untuk membackup penanganan kasus tersebut.

“Kekompakan sinerginya sangat-sangat baik dan di Banyunwangi,tolong Pal Lapolda untuk dibackup betul ini,” katanya saat melakukan kunjungankerja ke Gedung Negara Grahadi bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD)Jenderal Andika Perkasa, Kamis (3/9/2020).

Seperti yang diketahui bahwa di Pondok Pesantren DarussalamBlokagung, Banyuwangi ini per 2 September kemarin tercatat ada 622 santri danjuga dari kalangan Pondok dinyatakan positif Covid-19. Pemprov Jatim juga sudahbergerak cepat untuk melakukan penanganan di kawasan ponpes tesebut.

Saat ini, pondok diterapkan lock down atau karantina secaratotal. Seluruh santri yang berjumlah sekitar 5.000 orang tidak boleh keluar.Sedangkan masyarakat yang dari luar juga tidak boleh masuk. Sehingga tidak adakeluar masuk pondok.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwapihaknya telah membentuk Tim Food Security. Tim ini bertujuan untuk memantaukeamanan bahan pangan, kadar gizi hingga kalori yang terkandung di dalam setiapmakanan yang akan disajikan.

"Ini menjadi penting untuk menyiapkan standard kalori,gizi dan pastikan makanannya secure.” tegas Gubernur Khofifah.

Tak hanya itu, Gubernur Khofifah secara khusus berpesan agarsemua makanan yang tersaji bebas dari borax dan formalin. Bahkan dirinyameminta untuk selalu dipantau takaran gizi dan kalori di setiap sajimakanannya.

"Pastikan yang dikonsumsi bebas formalin, pastikanbebas borax, pastikan bergizi dan berkalori yang cukup. Mengingat salah satuyang harus dilakukan saat isolasi adalah makanan sehat dan  bergizi," pesan Khofifah.

Untuk mencukupi kebutuhan layanan medis, Pemprov Jatim jugamengirimkan 1000 APD, 7.000 masker, 30 tenaga medis dan 15 tenaga swabber untukmemastikan santri mendapatkan layanan medis sebaik mungkin. Tenaga medis akanberperan untuk memonitor kesehatan para santri secara rutin guna memastikankesembuhan yang optimal.

Di saat mengetahui kehadiran Gubernur Khofifah, Para santripun berteriak senang dan melambaikan tangan dari jendela asrama yang sedangdigunakan sebagai lokasi isolasi.

Gubernur Khofifah tetap memberikan dukungan kepada santridari kejauhan. Dirinya mengaku senang dan terharu dengan respon para santriyang tetap senang dan optimis walau tengah di isolasi. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.