
Tuban - Enam orang korban meninggal dan satu selamat dalam kecelakaan di jalur Pantura Tuban-Semarang kilometer 12, tepatnya di Dusun Bogang, Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tenyata masih satu keluarga.
Berdasarkan dari data Satlantas Polres Tuban diketahui bahwa nama-nama korban tersebut diantaranya korban Ismail (43), sopir kijang; kemudian Kadi (59) dan Sumini (58), merupakan suami istri; Adem (62) adalah kakak kandung Sumini; Jinah (69), besan dari Sumini; dan Darmilah (40), cucu Jinah. Sedangkan korban selamat adalah Sudarmoko (29), menantu Kadi dan Sumini. Semua adalah pengendara kijang nolpol K 8824 BE.
Sedangkan sopir truk bernomor polisi S 8252 HJ, Muslik (62), warga Kecamatan Palang selamat. Untuk selanjutnyam Sudarmoko, warga Desa Dingil, Kecamatan Jatirogo, dan sopir truk diamankan ke Mapolsek Jenu untuk dimintai keterangan.
Sudarmoko menceritakan bahwa dia dan keluarga hendak menjenguk saudaranya yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuban. Selain itu, mereka juga hendak mengantarkan kartu BPJS saudara yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Didampingi Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Argo Budi Sarwono, Sudarmoko menceritakan kalau dalam perjalanan sempat tertidur pulas. "Saya terbangun karena mendengar suara keras kecelakaan itu," katanya.
Dalam sekejab dia sudah melihat enam keluarganya sudah kondisi berserakan dijalan raya dengan kondisi mengenaskan. "Sejak dari Dingil saya sudah tertidur. Tahu-tahu mendengar suara 'Braaakk', lalu melihat keluarga sudah tergeletak dijalan," katanya.
Dia mengaku kalau badannya juga sempat terjepit bodi kendaraan. Meski demikian dia berusaha keluar dari mobil yang kondisinya sudah ringsek semua. Dalam kondisi lemas dan shok, dia berjalan ke rumah warga untuk minta tolong.
Sayangnya, lanjut Sudarmoko, tak ada warga yang berani menolong korban. Namun, tak lama kemudian ada beberapa warga yang datang membawa daun pisang untuk menutup para korban yang masih tergeletak di jalan raya.
Sementara itu, Muslik (62), sopir truk mengatakan bahwa dia akan mengirimkan ikan segar ke salah satu perusahaan pengolahan ikan di Kecamatan Tambakboyo. Saat berada di sekitar lokasi kejadian, tiba-tiba mobil kijang berwarna merah itu menyalip ke kanan dengan kecepatan tinggi.
Dia menceritakan bahwa kondisi mobil kijang itu sudah oleng, namun tiba-tiba menyalip mobil lain ke arah kanan. "Saya juga kaget dan spontan ngerem. Tapi mobil itu masih menghantam bak samping kanan truk saya," jelas Muslik dengan nada gemetar. (ufi/ist)