
Informasi palsu tentangbahaya thermo gun beredar luas di media sosial. Info tersebut mengatakan alatpengukur suhu thermo gun menggunakan laser yang memiliki radiasi berbahaya bagikelenjar pineal dan saraf otak.
Thermo gun adalah termometeratau alat pengukur suhu tubuh menggunakan teknologi inframerah agarmeminimalkan kontak langsung saat melakukan pengecekan.
Alat ini menggunakanteknologi gelombang inframerah untuk menangkap panas tubuh. Teknologiinframerah memproses panas dengan memfokuskan cahaya dari manusia kedetektor, yang disebut thermopile. Thermopile menyerapradiasi dari manusia dan mengubahnya menjadi panas yang dapat memperlihatkansuhu tubuh Anda.
Thermo gun bekerja denganmenggunakan radiasi tetapi tidak mengirimkannya ke dalam tubuh dan karenanya,tidak memengaruhi otak ataupun saraf.
Secara medis, hanya alatdiagnostik, seperti X-ray dan CT-scan yang dapat memancarkan radiasi ke dalamtubuh.
Menurut Badan Pengawas Obat danMakan Amerika (FDA), alat pengukur suhu inframerah atau thermo gun dapatdigunakan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19. Thermo gun adalahinovasi pengukur suhu tubuh agar petugas bisa melakukan pengecekan tanpamenyentuh.
Alat pengukur ini digunakandalam pengukuran suhu tubuh pada penyakit-penyakit menular. Saat wabah Ebola,Zika, SARS, MERS, dan wabah lainnya terjadi, thermo gun juga digunakan untukmengukur suhu. Hingga kini keamanannya terjamin dan belum ada laporan kerusakanotak.
Informasi bohong mengenaibahaya thermo gun bagi otak ternyata juga menyebar lintas negara. Di Malaysiaberedar informasi thermo gun dapat merusak saraf otak dan kelenjar pinea,sedangkan di India beredar informasi bahwa alat ini dapat merusak kulit.
Kini postingan tersebut telahdihapus dan dikoreksi. Namun dampaknya masih terlihat pada sebagian masyarakat.Di pintu-pintu masuk gedung tidak sedikit pengunjung yang menyodorkan punggungtangan saat dilakukan penapisan cek suhu.
Menurut FDA, dahi dipilih untuk mengukur suhu karena sumber suhu tubuh terbaik setelah mulut (bawah lidah) dan ketiak. Suhu tubuh di punggung tangan biasanya akan lebih rendah dari suhu asli atau suhu yang ditunjukan lewat dahi. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Senin, 28/9/2020) -Ist.