25 April 2025

Get In Touch

Sembuh dari Covid-19, Begini Penuturan Kajari Jember Prima Mariza

Sembuh dari Covid-19, Begini Penuturan Kajari Jember Prima Mariza

Jember- Sekitar pertengahan September lalu, Kepala Kejaksaan Negeri Jember Prima Idwan Mariza terkonfirmasi positif covid-19. Dengan kondisi itu memaksa Kajari Prima untuk bekerja dari rumah atau work from home. Begitu juga pegawai lainnya yang juga kena covid. Meski Kantor Kejari pegawainya kena covid, namun kantor di Jalan Karimata itu tidak langsung lock down, namun memberlakukan protokol kesehatan cegah covid secara ketat.

Awal dinyatakan positif Covid 19 ketika Kajari Prima melakukan rapid tes pada hari Selasa tanggal 15 September 2020 dengan hasil reaktif. Tes ini menandakan bila seseorang terinfeksi virus, maka secara alami tubuh akan membentuk anti bodi. Namun petugas dari Labkesda Kabupaten Jember belum begitu yakin dengan hasil tersebut, karena hasilnya masih terlihat samar. Pada hari rabu tanggal 16 September 2020 pagi Kajari Prima tetap melakukan aktifitas di Kantor seperti biasa, kemudian dilakukan pengambilan sampel darah kembali.

"Pada siang harinya petugas baru yakin dan saya tetap dinyatakan reaktif. Untuk itu langsung saya memutuskan melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan. Hal ini sepengetahuan Ketua Satgas Covid Kabupaten Jember. Selanjutnya melakukan tes swab, menunjuk Pelaksana Harian Kajari, meminta seluruh pegawai untuk dilakukan rapid tes juga, yang reaktif langsung diminta Swab. Dari seluruh pegawai sebanyak 66 orang, 9 orang dinyatakan reaktif. Dari 9 orang tersebut, 5 orang positif Covid 19 termasuk saya," tutur Kajari Prima seperti ditulisnya pada laman media sosialnya, Minggu (4/10/2020).

Dia juga menuturkan, dengan adanya hasil ini, orang yang positif Covid melakukan isolasi mandiri. Kantor Kejaksaan Negeri Jember tutup selama tiga hari mulai Jumat untuk dilakukan penyeprotan disinfektan pada seluruh ruangan kantor. Selain itu juga membuat laporan kepada Pimpinan dengan petunjuk para pegawai melakukan aktifitas secara work from home (WFH), bekerja di rumah selama 14 hari. Cukup sekitar 30 % saja yang di kantor, para pejabat struktural dan pegawai yang melakukan pekerjaan yang bersifat pelayanan kepada masyarakat.

"Setelah dinyatakan Positif Covid 19 tanpa gejala dengan tidak merasakan demam, tidak muncul batuk dan sesak nafas dan tanda-tanda umum lainnya apabila terinfeksi Covid 19, saya dikategorikan sebagai pasien Covid 19 asimtomatik atau biasa disebut orang tanpa gejala (OTG). Hal ini cukup membuat perasaan tidak nyaman, ini tidak terlepas dari munculnya stigma negatif bila terinfeksi Covid 19, terutama dari orang yang mempunyai pemahaman kurang terhadap penyakit ini," ujarnya.

Kajari Prima juga mengungkapkan, ada perasaan tidak nyaman ketika dirinya melawan dengan mempelajari secara lebih serius tentang Covid 19. Dari beberapa referensi yang dia dapatkan dari berbagai sumber, ada 3 faktor yang berperan terjadinya penyakit Covid 19 ini; pertama Host, pejamu, inang, manusia itu sendiri, kedua agent atau kuman dan ketiga environment atau lingkungan.

"Proses terjadinya penularan Covid 19 dipengaruhi oleh ketiga faktor diatas, yang saling berkait satu sama lain. Bila virusnya banyak dan ganas dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit sebagaimana tersebut diatas seperti muncul batuk dan sesak nafas, dan tanda-tanda umum lainnya apabila terinfeksi Covid 19, faktor manusia dipengaruhi oleh imunitas tubuh seseorang serta faktor lingkungan, bagaimana menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat," terangnya.

Langkah selanjutnya kata Kajari Prima yakni mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan rajin beribadah, solat, membaca ayat suci Al Quran, dan surah yang paling manjur ketika menghadapi cobaan hidup yang cukup berat adalah Q.S Asy-Syarh atau Kelapangan ayat 5, 6 dan 7. Dalam ayat tersebut, artinya, Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai atau dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain.

"Hal yang tidak kalah penting adalah perhatian dan atensi yang tiada henti dari orang-orang yang peduli, terutama keluarga terdekat, teman-teman dan kerabat dalam bentuk menelfon, menayakan kabar melalui sarana komunikasi yang ada, mengirimkan obat-obatan dalam bentuk herbal disamping obat yang ada, mengirimkan makanan dan buah-buahan yang sangat diperlukan agar badan menjadi bugar sehingga menimbulkan imun tubuh yang kuat melawan virus Covid 19," ujarnya.

Selain itu, terang Kajari Prima yakni olah raga yang teratur sangatlah penting, bekerja mandiri di rumah, agar lingkungan tetap bersih, melakukan berbagai aktifitas positif seperti membaca buku, menonton film dan musik kesukaan sehingga menimbulkan rasa senang, karena faktor utama untuk sembuh adalah motivasi dari dalam diri sendiri yakin semua berlalu, yakin akan sembuh.

"Alhamdullilah hasil tes usap atau swab terakhir saya dinyatakan negatif, semua tidak terlepas dari kehendak Yang Maha Kuasa, dukungan keluarga dan teman-teman, dan semangat dalam diri untuk sembuh, menghindari stres.

Beberapa hal untuk menjadi perhatian adalah menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, serta menjaga jarak, melakukan pengecekan suhu, kenali dan pahami penyakit Covid 19 secara benar. Dekatkan diri kepada Sang Pencipta dan fokus serta semangat untuk sembuh dari Covid-19," terangnya. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.