
JobStreet Indonesia merilis data terbaru: angka penganggurandiprediksi meningkat 4 juta-5 juta orang sehingga jumlahnya dipridiksi mencapai11 juta orang pada akhir tahun 2020.
Country manager Faridah Lim mengungkapkan survei terbaru itudilakukan terhadap 5.131 pencari kerja dan 486 perekrut tenaga kerja.
Lebih dari setengah atau 54 persen pekerja Indonesia terkenadampak pandemi dengan 35 persen di antaranya diberhentikan secara permanen,sementara 19 persen lainnya dirumahkan.
"Kondisi ini terjadi 67 persen terhadap mereka yangtidak bekerja secara full time dan 75 persen di antaranya berpenghasilan kurangdari Rp2,5 juta per bulan," ujar Faridah dalam webinar yang diadakan Rabu(7/10/2020).
Adapun sektor pekerja yang paling terdampak antara lain hospitality(85 persen), pariwisata (82 persen), tekstil (71 persen), makanan dan minuman(69 persen) serta arsitektur/konstruksi (64 persen).
Pada saat yang sama, survei JobStreet juga menemukan bahwa43 persen pekerja di Indonesia mengalami pemotongan gaji lebih dari 30 persenselama diberlakukannya PSBB.
Hal ini berpengaruh pada kepuasan pekerja terhadap kualitashidup yang turun secara signifikan dari 92 persen pada tahun lalu menjadi hanya38 persen.
Jika seseorang tidak puas dengan kualitas hidupnya, tentuakan ada pengaruh pada tingkat kebahagiaan mereka.
JobStreet mencatat bahwa persentase pekerja yang bahagiadengan karirnya sebelum Covid-19 mencapai 90 persen, namun saat ini hanyamencapai 38 persen.
"Perubahan pola kerja serta adaptasi terhadap kondisiyang belum pernah terjadi sebelumnya mempengaruhi indikator tersebut,"tambah Faridah (Ist).