
Suasana asri nan dingin begitu terasa. Pepohonan, bunga, rerumputan serta beberapa hewan ternak menghiasi sejauh mata memandang ketika masuk di tempat ini. Begitulah suasana wisata baru milik Universitas Surabaya (Ubaya) yang bernama Edu Eco Agrowisata de-Farm Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya.
Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC baru diresmikan Ubaya pada Sabtu, (10/10/20). Prof. Joniarto Parung, Direktur IOC UTC sekaligus Ketua Edu Eco Agrowisata mengatakan jika tempat ini telah siap dibuka bagi civitas akademika Ubaya maupun umum. Selain itu Ubaya juga mendesain ulang beberapa titik, sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru.
Kata Joni, sebelumnya pengunjung yang datang sebagian besar hanya berasal dari civitas Ubaya dan rekanan perguruan tinggi dan sekolah saja. Menurutnya masyarakat masih belum banyak yang tahu tentang keberadaan wisata di kawasan UTC Trawas Mojokerto tersebut.
Lebih spesifik ia menjelaskan jika Edu Eco Agrowisata merupakan lokasi pelatihan karakter, konservasi alam serta pertanian dan peternakan.
“Sebelumnya pengunjung mayoritas dalam kelompok atau rombongan dan didampingi oleh dosen/staf sebagai trainer. Sekarang disetiap destinasi telah diberikan papan informasi sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan alam dan belajar secara mandiri. Pengunjung juga dapat berkeliling menikmati keanekaragaman tanaman yang diproduksi dan disediakan di IOC seperti salak, cokelat, kelengkeng, durian, dan sebagainya,” jelasnya.
Ubah Desain dengan Standar New Normal
Memasuki era adaptasi kebiasaan baru, kampus III Ubaya telah mempersiapkan destinasi-destinasi wisata bagi kedatangan pengunjung tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Merebaknya virus Covid-19 membuat aktivitas Edu Eco Agrowisata sempat berhenti pada pertengahan Maret 2020 sampai akhir Juni 2020.
Melihat hal tersebut, Prof. Joni beserta jajarannya dirasa perlu melakukan adaptasi agar bisa menerima pengunjung serta mendapat penghasilan kembali dari kegiatan Edu Eco Agrowisata. Tahapan desain ulang program Edu Eco Agrowisata yang dilakukan oleh tim Ubaya memanfaatkan dana hibah Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dari Kementerian Riset/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
" Ada empat tahapan desain ulang yaitu discover, define, develop, dan deliver," katanya.
Tahapan pertama discover, dengan mencari alternatif model penawaran paket secara tepat yang memugkinkan pengunjung tidak saling berinteraksi mengingat pemberlakukan protokol kesehatan. Kedua define, menganalisis setiap alternatif secara detail dengan mengkaitkan kondisi nyata yang dimiliki oleh Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya. Dengan memanfaatkan lahan yang belum termanfaatkan secara optimal untuk ditanami sayuran organik serta membuka lokasi Edu Eco Agrowisata untuk kunjungan perorangan atau keluarga tanpa pelatihan, merupakan dua alternatif yang paling memungkinkan untuk dijalankan.
Tahap ketiga develop¸ menciptakan pengembangan program hingga melakukan simulasi dan evaluasi seperti pada tanaman sayur organik. Pada tahap ini pula dikembangkan sistem penyampaian informasi yang efektif kepada calon pengunjung, yang diawali dengan penetapan target pasar utama. Pada tahap ini pula disiapkan fasilitas yang dapat mendukung kebahagiaan pengunjung diantaranya penyediaan tempat foto selfie. Keempat deliver, membuat time schedule untuk mengeksekusi kedua alternatif yang feasible.
Sementara itu turut hadir dalam peresmian Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya, Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos., M.M. Setelah berkunjung dan meninjau lokasi wisata, Pangdam mengapresiasi insiatif yang dilakukan oleh Ubaya.
Terlebih dalam situasi pandemi seperti ini, dunia pendidikan dirasa perlu adanya beberapa alternatif belajar semacam ini. Karena pada kenyataannya pendidikan tak bisa berhenti dan dunia pendidikan harus tetap bergulir. Baginya siswa maupun mahasiswa tak bisa selamanya bergantung belajar hanya dengan malakukan vidcon dan webinar.
"Contohnya TNI, harus belajar melalui praktek tak bisa dengan cara digital. Karena hubungannya dengan operasional alusista,"
Menurut Pangdam Widodo, seyogyanya pendidkan harus tetap bertatap muka. Karena itu penting untuk meningkatkan bibit-bibit intelektual bagi kalangan pengajar maupun pelajar. "Tempatnya bagus sekali untuk mahasiswa praktek. Ini kontribusi yang bagus sekali buat masyarakat yang ingin mengeksplor ilmunya dalam hal praktek lapangan," pungkasnya.
Hadirnya Panglima dan keluarga besar Kodam V Brawijaya merupakan contoh dan perwakilan masyarakat untuk menikmati lokasi Edu Eco Agrowisata. Selain itu, mereka termasuk anggota TNI yang peduli dalam menjaga ekologi dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan kegiatan konservasi alam yang kami lakukan di program Edu Eco Agrowisata.
Soft launching ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos., M.M. bersama Direktur IOC Ubaya Traning Center (UTC), Prof. Joniarto Parung, di Pintu Gerbang Masuk Kampus Ubaya III, IOC UTC, Trawas, Mojokerto.
Program Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya akan dibuka mulai Sabtu, 17 Oktober 2020. Tidak hanya dinikmati oleh mahasiswa, alumni, atau karyawan Ubaya saja, tetapi juga terbuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuk per orang hanya Rp. 15.000,- untuk menikmati belajar sambil berwisata alam di Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya. (Sur)