16 April 2025

Get In Touch

Terbukti, 70 % Peserta Demo Penolakan Omnibus Law adalah Pelajar SMA/SMK

Peserta aksi demo penolakan omnibus law di Gedung Negara Grahadi yang mendapat pengamanan dari polisi pada Kamis (8/10/2020) lalu.
Peserta aksi demo penolakan omnibus law di Gedung Negara Grahadi yang mendapat pengamanan dari polisi pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Surabaya – Aksi demopenolakan Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibus law yang berahir ricuh adaKamis (8/10/2020) lalu terbukti banyak diikuti para pelajar SMA/SMK, bahkan jumlahnyamencapai 65-70%.

Hal itu disampaikan Direktur Intelkam Polda Jatim, KombesPol Slamet Hariyadi saat Virtual Meeting dengan Kepala sekolah SMA-SMK se Jatimbersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tentang Antisipasi DemoOmnibus Law yang melibatkan Pelajar Via Zoom di Gedung Negara Grahadi Surabayapada Selasa (13/10/2020).

Dengan tingginya angka partisipasi pelajar tersebut, KombesPol Slamet membuka kesempatan untuk koordinasi dengan Dinas Pendidikan dansekolah-sekolah dalam melakukan pengawasan kepada pelajar. Dirinya memintapara  pendidik dan kependidikan untukbisa meningkatkan sinergi melalui satuan-satuan Kepolisian baik di Polres danPolsek di Jawa Timur.

"Bapak Ibu sekalian tidak perlu khawatir. Bapak Ibusekalian tidak sendirian, kita akan selalu mendampingi untuk membina anak-anakkita," ungkap Slamet Hariyadi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansameminta para Kepala Sekolah, Guru dan Kepala Cabang (Kacab) Dinas  Pendidikan untuk melibatkan Komite Sekolahdan OSIS dalam proses pengawasan para pelajar.

Keikutsertaan Komite Sekolah dan OSIS dirasa GubernurKhofifah bisa menjadi pendekatan yang efektif dalam memberikan pengertiankepada pelajar dan mengawasi agar tidak turut dalam aksi unjuk rasa . Merekamasih usia anak- anak saatnya mereka belajar.

“Saya minta para kepala sekolah dan guru kelas mengundangKomite Sekolah, baik secara langsung maupun virtual. Begitu pula pengurus  OSIS. Mereka diajak ikut untuk mengajakputera- puteri atau temannya agar tetap konsentrasi belajar,” ungkap GubernurKhofifah saat mengikuti jalannya

Orang nomor satu Jatim ini menambahkan, melalui KomiteSekolah diharapkan para orang tua bisa membimbing dan memonitoring langsungaktifitas anaknya. Melalui grup sosial media , Gubernur Khofifah meminta orang tua bisa bekerja sama dengan pihaksekolah untuk memonitor agar pelajar tetap fokus pada kegiatan belajar .

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim WahidWahyudi meminta para Kepala Sekolah dan guru agar memantau semua kegiatanpelajar khususnya mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Dia juga meminta agarguru wali kelas juga masuk ke dalam grup whatsapp grup pelajar untukmempermudah pemantauan.

"Saya ingin semua dipantau jam 10.00 sampai 14.00 siangtermasuk hari Sabtu dan Minggu," pesan Wahid menindaklanjuti. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.