
Sumenep – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansamentargetkan seluruh Jatim sudah teraliri listrik pada 2022 mendatang. Saat inimasih ada sekitar 22 pulau di Kaupaten Sumenep yang belum teraliri listriksecara maksimal.
Hal itu disampaikan Khofifah saat peresmian dan pengoperasionalanPembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Raas yang dibangun olehPT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jatim dengan kapasitas 800 Kw.Selain itu, Khofifah juga meresmikan delapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) yang ditempatkan di Kepulauan Sumenep. Kedelapan PLTS tersebut terdiri dariPLTS Tonduk dengan kapasitas 200 kWp, PLTS Goa Goa (200 kWp), PLTS Masakambing(50 kWp), PLTS Pagerungan Kecil (50 kWp), PLTS Paliat (100 kWp), PLTS Sakala(100 kWp), PLTS Sabuntan (100 kWp), dan PLTS Saubi (150 kWp).
Dengan diresmikannya PLTD Kepulauan Raas dan 8 PLTS diKepulauan Sumenep diharapkan dapat memenuhi rasio elektrifikasi di Jatim mencapai100 persen. “Kami mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan PLNbersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga akhirnya dapat meresmikanpembangkit listrik untuk pulau-pulau di sekitar Kabupaten Sumenep, Madura. Ini menjadilangkah untuk terus bergerak maju mewujudkan rasio elektrifikasi Jawa Timur 100persen dan seluruh masyarakat Jawa Timurdapat menikmati listrik,” ungkap Gubernur Khofifah.
Menyinggung soal program elektrifikasi di seluruh Kepulauandi Jawa Timur, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa secara nasional, khususnyayang dirancang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bahwa peneranganuntuk seluruh wilayah (light for all) di Indonesia dirancang selesei tahun 2024. Sedang untuk wilayah Jatim, RPJMD yangdirancang menetapkan tahun 2022.
"Kita berharap bahwa di tahun 2022, seluruh wilayah Jawa Timur sudah akan terlistrikisemua. Tetapi kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnyaberharap tahun 2020 sudah selesai semua, terutama Kepulauan Sumenep tahun 2020selesai," ujarnya.
Disampaikan, hingga Oktober 2019, rasio elektrifikasi PLNuntuk wilayah Jatim sudah mencapai 98,38 persen. Berbekal hasil tersebut, PLNterus meningkatkan hingga akhir 2019. Salah satu wilayah dengan rasio elektrifikasiyang masih cukup rendah adalah Kabupaten Sumenep, Madura. Rasio elektrifikasiPLN Kabupaten Sumenep berada di angka 64.99 persen pada Oktober 2019.
"Persoalan inilah yang mendasari PT. PLN UID Jatim meresmikan 1 PLTD dan 8PLTS untuk mendongkrak rasio elektrifikasi Kabupaten Sumenep," jelas DirekturBisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso.
PLTS sendiri, sebut Supangkat, dipilih sebagai wujud konsistensiPLN dalam penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. Selainitu, potensi tenaga surya di pulau-pulau sekitar Kabupaten Sumenep juga dinilaicukup bagus dan memadai.
“Selain diresmikannya PLTD Raas dan 8 PLTS pulau diKabupaten Sumenep, pada kesempatan ini PLN juga ingin berbagi kebahagiaan denganmasyarakat sekitar melalui bantuan PLN Peduli berupa listrik gratis untuk wargakurang mampu dan perahu listrik untuk nelayan, bantuan pelayanan kesehatangratis melalui RSTKA dari YBM PLN UID Jawa Timur serta bantuan pasang listrikgratis melalui program One Person OneHope yang merupakan sumbangan sukarela dari para pegawai PLN. Total jumlah bantuannyamencapai Rp. 1,3 milyar. Harapannya ini dapat memberikan manfaatbagimasyarakat,khususnya yang ada di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Upaya itu, sebut Supangkat untuk mewujudkan listrik menerangihingga kepelosok negeri terutama di Pulau Madura. Menurutnya, dibutuhkan kerjakerasdari berbagai pihak. Penggunaan jalur laut untuk mengangkut berbagai materi almenjadi proses yang panjang. (ufi)