
Surabaya - Massa yang tergabung dalam Getol (Gerakan Tolak Omnibus Law) yang menggelar aksi di depan gedung Grahadi Surabaya menegaskan tidak akan ada audiensi dengan siapapun. Sebab mereka sudah memilih mosi tidak percaya baik pada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Tidak akan ada audiensi, karena dari awal kita sudah mengatakan bahwa mosi tidak percaya kepada pemerintah yang mana jelas-jelas UU omnibuslaw ini (diminta) jangan disahkan nyatanya disahkan,” kata Koordinator Umum Getol, Safik Udin, saat ditemui di tengah aksi, Selasa (20/10/2020).

Dia mengatakan massa yang hadir mencapai ribuan dan dari berbagai unsur, mulai dari kalangan mahasiswa, buruh, pekerja hingga masyarakat. “Yang kemarin dilist 3000-an kayaknya hari ini sekitar 1000-an,” ujarnya.
Meninyikapi rencana aksi yang akan digelar hingga tiga hari kedepan. Safik Udin menyatakan bahwa masih belum tau karena masih melihat situasi dan kondisinya nanti.
“Iya kita lihat situasi dan kondisi kalau memang kawan-kawan ini tidak lelah. Hal itu juga bisa saja terjadi cuman hari ini. Di tanggal 23 aksi lagi itu masih belum tau,” jelasnya.
Meski demikian dia menandaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi, maka pihaknya akan terus melakukan aksi berkelanjutan. “Jelas ini akan menjadi agenda gerakan terus menerus dari kawan-kawan. Karena kaum buruh ini klasternya banyak. Omnibuslaw ada 4 UU yang disederhakan dan banyak merugikan kaum buruh,” jelasnya. (ard)