08 April 2025

Get In Touch

Akibat Pandemi Covid-19, Omset Kampung Tridi Malang Anjlok 80 %

Wisata Kampung Tridi Malang mengalami penurunan omset hingga 80% akibat pandemi Covid-19.
Wisata Kampung Tridi Malang mengalami penurunan omset hingga 80% akibat pandemi Covid-19.

MALANG (Lenteratoday) - Libur panjang menjadi momen untuk meningkatkan pundi-pundi ekonomi wisata. Setidaknya itulah yang diharapkan warga Kampung Tridi di Kota Malang. Namun berbeda dengan libur panjang sebelum adanya Covid-19, pada momen libur Maulud Nabi Muhammad SAW pada tahun ini tak semenggeliat biasanya.

Suasana nampak lenggang. Lalu-lalang para wisatawan pun tak seberapa padat. Sihwinanti, penjaga tiket di Wisata Kampung Tridi ini mengaku momen libur panjang pada tahun ini belum memiliki dampak peningkatan secara signifikan.

Bahkan, jika dikalkulasikan anjloknya pemasukan dari jumlah kuantitas pengunjung bisa mencapai 80 persen.

"Biasanya kalau libur panjang kami sampai nerima pengunjung itu 1000 lebih setiap harinya. Saat ini hanya 100-200 orang saja. Dulu parkiran motor itu sampai penuh, sampai ke jalan-jalan depan situ," ungkapnya

Perempuan asli Malang ini mengatakan awal meredupnya ekonomi wisata disini ketika awal-awal masa pamdemi muncul di Indonesia. Karena pada saat itu, 3 bulan lamanya semua tempat wisata termasuk Kampung Tridi juga terkena imbas penutupan total tersebut.

Wisatawan menikmati suasana Kampung Tridi Malang. (Sur)

Kendati demikian ia berharap besar pada pemerintah untuk memberikan solusi meredupnya ekonomi wisata khususnya di Kota Malang. Menurutnya selama ini sebagian besar penduduk disini menggantungkan pundi-pundi rezekinya dari kantong para wisatawan.

"Ya semoga lebih baik lagi lah. Biar penduduknya biar merasakan dan bisa menghidupi keluarganya. Saya sendiri ibu rumah tangga tidak kerja. Ya ikut jaga tiket bantu sesama warga," pungkasnya.

Jual Kulkas Minuman, Demi Menghidupi Keluarga
Ditemui di lokasi tak jauh dari tempat Sihwinanti berjaga, Erwin, salah satu pedagang kelontong di Kampung Tridi juga mengeluh karena pendapatannya belum jua meningkat, walaupun di masa libur panjang ini.

"Kalau dulu dapat Rp 700 ribu per hari bisa. Tapi sekarang kalau libur gini dapat Rp 400 ribu gitu sudah alhamdulilah. Kalau hari biasa ya mungkin dapat sekitar Rp 100 ribuan," urai Erwin.

Namun di masa pandemi ini ia juga patut bersyukur karena kemungkinan besar dirinya bersama para pedagang yang lain, akan mendapatkan pinjaman tanpa bunga dari pemerintah. Rencananya uang tersebut ingin ia buat untuk balik modal usaha, usai 3 bulan diterpa libur jualan selama penutupan tempat wisata.

Kata Erwin, bantuan pinjaman tersebut memang sengaja ditujukan untuk para pedagang UMKM kecil yang terdampak selama masa pandemi. Nominal yang akan ia dapat nantinya sekitar Rp 2 hingga 5 juta.

Nunggu surveinya nanti dapat yang mana belum tahu masih setor KTP. Dulu kan jualan saya ini banyak. Nanti juga buat beli kulkas minuman, dulukan punya, berhubung korona kulkasnya kami jual buat kebutuhan sehari-hari.
Karena libur panjang tempat wisata ditutup dan pendapatan utama saya hanya ini tidak ada pemasukam juga. Akhirnya saya jual kulkas," tutup Erwin. (Sur)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.