
SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengambil sikap untuk netral dalam Pilkada serentak 2020. Hal ini seiring dengan banyaknya pemberitaan yang mengklaim bahwa Khofifah mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah.
Tim Media Khofifah Indar Parawansa, Trisnadi mengatakan bahwa klaim dukungan tersebut ada yang mengatasnamakan Relawan Khofifah, Loyalis Khofifah, ataupun Sabahat Khofifah mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah.
“Ibu Khofifah mengambil sikap netral pada Pilkada di semua daerah yang sedang menggelar kontestasi demokrasi. Jika ada yang menggunakan nama, atau inisial, yang mengatasnamakan atau mengesankan pribadi Ibu Gubernur, maka tidak ada hubungannya dengan Ibu Khofifah,” tegas Trisnadi, Senin (2/11/2020) siang.
Hal ini juga sudah ditegaskan beberapa kali bahwa sebagai Gubernur Khofifah mengambil sikap tidak memihak pada salah satu pasangan calon kepala daerah di manapun Pilkada serentak digelar.
Trisnadi menambahkan bahwa sebagai Gubernur, Khofifah ingin menjaga kesamaan jarak dengan seluruh pihak. Salah satunya dengan tidak memihak pada pasangan calon kepala daerah di pelaksanaan pilkada serentak. Hal tersebut merupakan sikap adil sebagai gubernur yang merupakan milik seluruh warga Jawa Timur.
“Dan Ibu Khofifah selalu berpesan agar semua pihak menjaga suasana proses demokrasi yang kondusif, menjaga nilai-nilai demokrasi yang arif,” tambah pria yang akrab disapa Tris ini.
Sebagaimana diketahui di Jawa Timur, ada 19 kabupaten dan kota yang menggelar Pilkada. Baik itu Pemilihan Bupati ataupun Pemilihan Wali Kota. Saat ini proses kampanye di 19 kabupaten kota tersebut sudah mulai berjalan.
Daerah tesebut yaitu Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kota Surabaya, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Kediri.
“Kembali saya menegaskan bahwa siapapun yang mencatut klaim dukungan dengan nama Ibu Khofifah dalam Pilkada ini, bukan representasi dari diri beliau,” pungkas Trisnadi. (ufi/ufi)