
MADIUN (Lenteratoday) - Selain pecel, ternyata Kota Madiun punya makanan khas lain yang tak kalah ngehitsnya dan layak dicicipi jika berkunjung ke kota pendekar ini. Namanya pentol corah, yang bisa ditemui di RT. 18 RW. 06 Kel. Rejomulyo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun.
Dari namanya, sudah bisa dibayangkan jika makanan ini berbentuk bulat, terbuat dari tepung, campuran rempah dan daging. Bahkan, jajanan bernama pentol sangat tidak asing dan.mudah ditemui. Tapi berbeda dengan pentol corah. Pentol yang satu ini punya segudang keistimewaan jika dibandingman dengan pentol lainnya.
Dilihat dari bentuknya, pentol corah tidak seperti pentol pada umumnya, sebab bentuknya bukan bulat tapi kotak dadu. Dari rasanya, juga istimewa, rasa pentol corah yang gurih dan dipadu dengan saos pedas dijamin akan membuat ketagihan. Betapa tidak, rasa yang gurih dan pedas itu mampu menggoyang lidah para penikmatnya.
Nama pentol corah diambil dari nama daerah di RT. 18 RW. 06 Kel. Rejomulyo Kec. Kartoharjo Kota Madiun. Pembuat sekaligus penjual pentol corah, Warsini mengatakan bahwa dirinya sudah berjualan pentol corah sejak tahun 2000. Awal membuat pentol corah, dia hanya mampu menjual 1 - 2 Kg tepung sebagai bahan baku pentol. Namun, saat ini, dalam sehari dia mampu menghabiskan 2 Kwintal tepung.
"Sebelum pandemi, omset setiap hari paling tidak 8-9 Juta, sekitar 4-5 Kwintal tepung setiap hari," jelasnya, Warsini yang akrab dipanggil Ninik, Sabtu (21/11/2020).
Warsini juga menjelaskan bahwa pembuatan pentol corah tidaklah sulit. Menggunakan campuran tepung kanji, terigu, tahu, dan kaldu dari tetelan sapi yang di kukus di cetakan hingga matang, kemudian dipotong dadu. Dia mengaku yang membuatnya berbeda dari pentol lain adalah saos sambal khas dengan rasa pedas yang nagih di lidah. Warsini menceritakan bahwa untuk membuat campuran saosnya, dia menghabiskan 3-5 Kg cabai.
"Cabai ditumbuk dan dicampur dengan saus," imbuhnya.
Warsini mengatakan bahwa dia menyajikan pentol corah dengan ceker lunak krispi, kepala ayam krispi dan krupuk. Dia mengaku bahwa tidak pernah mematok harga per porsinya. Namun pada umumnya masyarakat membeli dengan harga minimal Rp. 5 ribu.
"Ada yang beli Rp. 7 ribu, Rp. 9 ribu. Beda-beda sih setiap orang. Cuma rata-rata beli per porsi Rp. 5 ribu dan Rp. 10 ribu," ujarnya.
Bagi penikmat makanan pedas, kini anda dapat membawa pulang dalam kemasan frozen food lengkap dengan sausnya. Kemasan 1 Kg. dia jual dengan harga Rp. 38 ribu, sedangkan kemasan 500 gr. seharga Rp. 25 ribu. Penyajiannya cukup mudah, yakni dengan dikukus di air mendidih 15-20 menit. Warsini juga melayani pembelian grosir yang sudah dikirim ke berbagai daerah, bahkan luar negeri. Dia juga membuka outlet di beberapa kota seperti Ponorogo, Nganjuk dan Surabaya.
Pentol corah nantinya akan menjadi salah satu ikon andalan untuk jalur wisata sepeda Kota Madiun.
Kuliner yang satu ini cukup recomended bagi penyuka makanan pedas. Dengan suasana ala cafe, pengunjung dapat menikmati makanan ini sambil mengobrol ringan dengan rekan. Sayangnya, tempat belum ditunjang parkir yang luas, sehingga sulit bagi pengunjung yang membawa mobil. (Ger)