13 April 2025

Get In Touch

Milenial di Surabaya Pelopori Gerakan Sleding Politik Uang

Milenial di Surabaya Pelopori Gerakan Sleding Politik Uang

SURABAYA (Lenteratoday) - Para generasi milenial di Kota Surabaya bersama Komunitas Kita Arek Surabaya (Karsa) menggalang gerakan “Sleding Politik Uang” jelang Pilkada 9 Desember 2020, Sabtu malam (5/12/2020). Gerakan itu dideklarasikan di sela-sela nonton bareng debat tahap ketiga Pilkada Surabaya di sebuah cafe, Jalan Sumatera, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

Inisiasi Karsa menggelar debat dan gerakan antipolitik uang tersebut juga didukung komunitas Surabaya BerenERJI, Arek Enom Surabaya, Komunitas Sepakbola Hore, Komunitas warung kopi, Komunitas Mobil Begundals, Enerji Satu Kasih, dan Taruna Merah Putih. Mereka dikenal sebagai organ pendukung Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji.

Setelah perbincangan santai seputar money politica, anak-anak muda tersebut menyatakan sikap menolak praktik politik uang di Pilkada Surabaya 2020.

“Dengan ini kami anak muda Surabaya menyatakan menolak dan siap men-sleding politik uang pada Pilkada Surabaya tahun 2020,” ucap Ali Affandi, Founder KARSA bersama Erji, saat menyatakan deklarasi.

Andi, sapaan akrab Ali Affandi, mengatakan, politik uang akan menghancurkan tatanan demokrasi rakyat yang semestinya diisi dengan adu program dan adu kompetensi, bukan adu kekuatan finansial.

Di tengah adanya potensi politik uang, Andi yakin kekuatan materi tidak akan mampu membeli akal sehat rakyat Surabaya.

“Meski ada indikasi politik uang, kami yakin sepenuhnya masyarakat Surabaya adalah masyarakat rasional, yang selalu menempatkan aspek rekam jejak kandidat di atas kompensasi materi jangka pendek,” ujar pria yang juga dikenal sebagai Ketua Kadin Surabaya.

Andi pun mengajak semua kalangan, khususnya anak muda, untuk melawan politik uang.

“Mari bersama-sama kita sleding politik uang. Uang sebesar Rp100.000 menjelang Pilkada sungguh tak ada artinya jika dihitung kebaikan yang akan didapat selama lima tahun ke depan jika Eri-Armudji terpilih, yaitu pendidikan dan kesehatan gratis, bantuan sosial untuk warga miskin, pembangunan infrastruktur modern dan merata, beasiswa 3.000 anak muda untuk kuliah per tahun, dan sebagainya,” tegasnya.

Arderio Hukom, Ketua Karsa, menambahkan, politik uang berpotensi memunculkan praktik pemerintahan yang korup. Karena ongkos politik yang besar, akhirnya ketika menjabat, potensi untuk melakukan tindakan tersebut juga sama besar.

“Sehingga kami mengambil sikap, anak-anak muda harus melakukan sleding politik uang dari Pilkada Surabaya,” tegas Arderio.

Acara diakhiri dengan memanjatkan doa untuk kemenangan Eri Cahyadi dan Armudji pada 9 Desember nanti. (Ard).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.