JAKARTA (Lenteratoday) - Satu demi satu penghargaan tingkat nasional diterima Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Kali ini, Provinsi Jawa Timur menjadi satu satunya pemerintah daerah yang menerima penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kategori Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran.
Penghargaan ini diterima langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dari Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, di Gedung Perpustakaan Nasional RI Jakarta, Kamis (10/12/2020). Gubernur Khofifah mengatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi kebanggaan bagi Jatim karena menjadi satu-satunya pemerintah daerah yang menerima penghargaan.
"Penghargaan ini menjadi pelecut sekaligus motivasi bagi Pemprov Jatim untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan lembaga penyiaran dalam menyukseskan pembangunan di Jatim,” ungkap Khofifah di Jakarta.
Gubernur Jatim perempuan pertama ini menandaskan bahwa peran media massa sangat vital dalam mengawal kebijakan. Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, peran media dalam penanggulangan wabah sama pentingnya dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
“Selain berperan sebagai alat sirkulasi informasi program dan kebijakan serta kabar antar daerah, media juga berperan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19,” paparnya.
Di mata Khofifah, media menjadi benteng penangkal isu maupun kabar hoax yang beredar di masyarakat. Khususnya selama masa pandemi ini banyak beredar informasi yang simpang siur dan bahkan hoax.
“Harus kita akui literasi digital masyarakat Indonesia masih harus ditingkatkan sementara hoax banyak beredar di media sosial. Tugas media kemudian menangkal maupun meluruskan disinformasi tersebut,” imbuhnya.
Khofifah menjelaskan bahwa selama ini Pemprov Jatim selalu menggandeng media massa dalam menyukseskan setiap program dan kebijakan. Harapannya, masyarakat memperoleh gambaran utuh dan tidak setengah-setengah dari setiap program dan kebijakan yang digulirkan pemerintah.
“Setiap minggu, saya bersama Forkopimda mangadakan gowes bareng pindah-pindah dari satu kabupaten ke kabupaten lain. Nah, di setiap rute selalu menyempatkan untuk silaturrahmi ke radio atau media lokal setempat. Ini cara kami untuk bisa terus bersinergi menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat,” papar Khofifah.
Khofifah menyebut pendekatan tersebut cukup efektif dalam memperkuat jalinan komunikasi antara pemerintah dan media agar pesan tersebut sampai kepada masyarakat. Apalagi saat ini, Jatim sendiri tengah berupaya keras mendorong pemulihan ekonomi masyarakat yang terpukul akibat Pandemi Covid-19. (ufi/ist)
.jpg)
