
MADIUN (Lenteratoday) - Walikota Madiun, Maidi menyerap aspirasi pembangunan langsung dari masyarakat. Dia menilai bahwa aspirasi dari masyarakat merupakan hal vital yang perlu direalisasikan.
Maidi mengatakan bahwa dia menerima sebanyak 26 usulan dari 9 Kelurahan di Kecamatan Kartoharjo. Usulan tersebut antara lain terkait dengan pembangunan jalan usaha tani, masalah stunting, penerangan jalan umum yang belum merata, jambanisasi, rumah tidak layak huni dan saluran pembuangan air untuk mengatasi banjir.
Dia berjanji akan menyaring saran dari masyarakat berdasarkan prioritas tanpa memandang bulu pemberi saran.
"Berdasar prioritas. Bukan melihat siapa yang mengusulkan. Jangan hanya itu usulan orang punya kemudian didahulukan. Sedangkan, usulan dari masyarakat biasa dikalahkan padahal itu penting dan harus disegerakan. Itu tidak benar. Awas kalau sampai saya tahu,’’ jelas Walikota saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Senin (21/12/2020) malam.
Maidi menegaskan bahwa saran-saran tersebut akan dicantumkan pada anggaran 2021.
"Coba itu dicek lagi. Apakah sudah masuk pada anggaran 2021. Saya tidak ingin usulan yang sifatnya prioritas malah tertunda-tunda,’’ imbuhnya.
Maidi menilai bahwa partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan kritik dan saran untuk pembangunan. Karena masyarakat lebih tau pembenahan yang perlu dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya untuk kemajuan Kota Madiun.
Sebelumnya Maidi sering tidur di rumah masyarakat yang tidak layak huni untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat secara langsung.
"Kalau tidak pandemi, program tidur di rumah warga kurang mampu pasti berjalan. Saya bisa melihat dan mendengar langsung dari warga,’’ tandasnya. (Ger)