19 April 2025

Get In Touch

Dokter Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Prokes Agar RS Tak Kolabs

Dokter Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Prokes Agar RS Tak Kolabs

SURABAYA (Lenteratoday) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya meminta pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika tidak maka penyebaran Covid-19 akan terus terjadi. Akibatnya kapasitas rumah sakit tidak mampu menampung sehingga menjadi kolaps.

"Setiap harinya terdapat penambahan 6-7 ribu kasus Covid-19 di Indonesia. Kondisi saat ini, berdasarkan laporan teman-teman di seluruh rumah sakit di Surabaya itu penuh. Sehingga kita harus saling membantu. Jangan sampai fasilitas kesehatan itu kolaps," katanya Ketua IDI Surabaya dr Brahmana Askandar SpOG(K).

Dia menandaskan bahwa tidak ada di suatu negara pun yang mendesain fasilitas dan kapasitas rumah sakit untuk menampung seluruh rakyatnya sakit secara bersamaan. Maka ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan maka, rumah sakit akan over load.

Sejak pertengahan tahun 2020, masyarakat Indonesia diimbau untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan virus corona (Covid-19). Pasalnya, hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia terus naik dan juga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

"Faktanya angka Covid-19 meroket lagi, kisaran pertambahan setiap harianya 6-7 ribu. Covid-19 ini belum seleasai," kata dr Brahmana, Rabu (23/12/2020).

Menurut Brahmana, adaptasi kebisaan baru tersebut perlu dilakukan mengingat kasus Covid-19 masih berlangsung dalam waktu lama dan aktifitas primer tetap harus jalan.

Dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru tersebut, Brahmana menuturkan jika masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) ketika melakukan aktivitas hariannya. Seperti menggunakan makser, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sayangnya, dalam penerapan protokol kesehatan itu masyarakat masih sering lalai terutama dalam hal menggunakan masker dengan benar. "Faktanya, orang-orang masih kadang melepas maksernya. Nah fase melepas masker itu adalah fase vital, dimana virus bisa masuk melalui saluran pernapasan kita dan virus masuk ke dalam tubuh kita," ucapnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tatap menjaga dirinya sendiri agar tidak tertular virus corona.

"Kita tidak akan pernah tau apakah orang yang berinteraksi dengan kita itu apakah negatif atau pofitif. Kalau memang demikian untuk kesiapan kita, anggap saja semua orang yang berinteraksi dengan kita positif, sehingga kita itu harus menjaga diri betul. Pakai masker dengan benar," jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan massa atau berkerumun. Karena hal tersebut dapat mempercepat penularan virus.

"Jadi kita harus menahan diri. Kalau ada reuni ya nggak usah reuni dulu, ngopi-ngopi karena lama nggak ketemu teman tahan dulu. Karena itu bukan sesuatu yang vital. Kalau mau santai-santai, olahraga atau bersepeda ya sendiri saja, nggak usah bergerombol," ucapnya.

Terakhir, ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap semangat dalam menghadapi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga selasai. (Ard).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.